Dark/Light Mode

Jakarta Masih Rawan Penularan Covid-19

Pemprov Diingatkan, Jangan Paksakan Belajar Tatap Muka

Minggu, 4 April 2021 06:00 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: Facebook/ArizaPatria)
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: Facebook/ArizaPatria)

 Sebelumnya 
Sekali Dalam Seminggu

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan, pilot project pembelajaran tatap muka akan berlangsung pada 7 sampai 29 April 2021. Sebanyak 100 sekolah akan dibuka. Hanya sekolah yang sudah lolos assesment yang boleh melakukan pembelajaran tatap muka.

Selama uji coba, pembelajaran berlangsung terbatas. Siswa yang diperbolehkan mengikuti uji coba dari kelas 4 SD hingga 12 SMA/SMK.

Baca juga : Atur Pertemuan Dengan Dirjen Hingga Tampung Fee

Kegiatan pembelajaran, hanya satu kali dalam satu minggu untuk setiap jenjang pendidikan. Selain itu, jumlah peserta didik dibatasi maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas. Ada pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa.

Selama uji coba, kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga ditiadakan. Ruang perpustakaan dan area kantin juga ditutup. Mata pelajaran hanya yang esensial. Yang butuh tatap muka. Durasinya selama 3-4 jam.

Guru yang akan mengajar juga sudah dibekali pelatihan. Khususnya pembelajaran campuram online dan offline. Artinya, guru sekaligus mengajar virtual.

Baca juga : Para Lansia Harus Divaksinasi Secepatnya

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mendukung rencana Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang akan menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka di 100 sekolah.

Namun, dia memberi catatan soal kesiapan sarana dan prasarana saat sekolah sudah dibuka. Disdik DKI Jakarta juga harus mengatur para pengantar siswa di sekolah. Ini untuk mencegah klaster penularan baru.

“Pikirkan yang mengantar, sopir, orangtua, perhatikan ini dengan baik,” serunya.

Baca juga : PDIP: Jangan Tarik-tarik Gibran Maju Ke Pilgub DKI

Sementara, Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta Oman Rohman Rakinda mengataka, uji coba pada 100 sekolah belum cukup. Sebab, masih ada ribuan sekolah lain di Jakarta. Jangan sampai terjadi ketertinggalan mutu pendidikan selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sekolah percontohan untuk uji coba jangan hanya terbatas sekolah negeri, melainkan juga swasta. Ini permintaan masyarakat. Yang jelas semua protokol kesehatan, syarat dan ketentuan harus dipenuhi,” kata anggota Komisi E ini. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.