Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Angka Kematian Masih Tinggi

Stop Mementingkan Diri Sendiri Kita Kudu Kompak Basmi Corona

Jumat, 30 April 2021 05:10 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden).

RM.id  Rakyat Merdeka - Persentase pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebesar 2,7 persen telah bertahan lebih dari dua bulan, sejak awal Februari 2021.

Perkembangan minggu ini, pasien Covid-19 yang meninggal naik menjadi 29,2 persen. Ada lima provinsi yang berkontribusi pada kenaikan angka kematian. Yakni, Jawa Tengah naik 178 (125 vs 303), Sumatera Selatan naik 25 (29 vs 54), DKI Jakarta naik 20 (75 vs 95), Jawa Barat naik 18 (130 vs 148) dan Aceh naik 15 (5 vs 20).

“Kabupaten/kota yang menyumbangkan angka kematian terbesar harus segera diidentifikasi. Segera evaluasi penanganannya (Covid-19),” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, Selasa (27/4).

Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia ini juga meminta pemda setempat segera melakukan perbaikan pada kualitas penanganan pasien positif. Utamanya pada gejala sedang dan berat.

Baca juga : Sandiaga Belajar Dari Tsunami Covid India

“Upaya testing dan tracing harus ditingkat­kan untuk mengidentifikasi penularan sejak dini,” tutur Wiku.

Wiku menegaskan, kenaikan angka kematian mingguan tidak bisa ditoleransi. Pemda harus memberikan perhatian pada kasus kematian pasien Covid-19 yang terus naik.

Pemda setempat juga kudu terus berkoor­dinasi dengan pemerintah pusat agar dapat tercapai sinkronisasi data yang baik.

“Perlu mewaspadai angka kematian yang tinggi dari beberapa provinsi,” kata Wiku,

Baca juga : Waspada Tsunami Virus Corona, Disiplin Warga Indonesia Dan India Cuma Beda Tipis

Saat ini, lanjut Wiku, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan atau BOR (Bed Occupancy Ratio) tidak menunjukkan kenaikan. Angka kasus aktif secara nasional juga menurun.

“Apabila rumah sakit menghadapi kendala atau kesulitan menghadapi kasus Covid-19, harap segera menghubungi Kementerian Kesehatan agar diberi bantuan segera,” pesan Wiku.

Netizen meminta masyarakat sadar, kom­pak dan gotong royong dalam disiplin pro­tokol kesehatan (prokes). Jika prokes berjalan baik, angka kematian bisa ditekan.

“Ayolah, berhenti mementingkan kesenangan diri sendiri. Ayo kita kerja sama,” ajak Mandallamp.

Baca juga : Jangan Sampai Sanksi Cuma Omdo, Di Atas Kertas Doang

Hyunniekim_206 setuju. Menurut dia, pandemi Covid-19 adalah masalah kesehatan bersama, sehingga harus diselesaikan bersama-sama.

“Masyarakat harus kompak, taat prokes, pe­merintah juga harus buat kebijakan yang bener dan jangan asal-asalan,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.