Dark/Light Mode

Seluruh Varian Ngumpul Di Sini

Jakarta Ibu Kota Corona

Minggu, 27 Juni 2021 08:10 WIB
Petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap pasien Covid-19 di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta. (Foto: ANTARA/Fauzan)
Petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap pasien Covid-19 di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta. (Foto: ANTARA/Fauzan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyebaran Covid-19 di Jakarta makin sulit dikendalikan. Lonjakan kasus aktif dan angka kematian yang tinggi, bukan sekedar disebabkan varian Delta. Ternyata, ada 70 varian baru Covid-19 yang menyerang warga Jakarta. Seluruh varian itu ngumpul di sini. Jakarta sebagai ibu kota negara, kini bisa disebut juga ibu kota Corona.

Kemarin, kasus aktif harian kembali memecahkan rekor. Ada 9.271 orang Jakarta yang dinyatakan positif Corona. Jumlah ini jadi rekor tertinggi sejak pandemi melanda Indonesia awal Maret tahun lalu. Tambahan kasus ini membuat total kasus Corona di Jakarta mencapai 510.667.

Meningkatnya kasus positif ini membuat kondisi rumah sakit makin memprihatinkan. Ketersediaan tempat tidur, sudah di atas 90 persen. Padahal Pemprov DKI telah mengeluarkan berbagai strategi untuk mencegah fasilitas kesehatan tidak kolaps. Misalnya, menambah 10 ribu keterisian tempat tidur, menunjuk RS Pertamina, RS Persahabatan dan RS Fatmawati sebagai rumah sakit khusus Corona.

Baca juga : Pasien Covid Banyak Ngemper Di Halaman, Ini Penjelasan RSUD Kota Bekasi

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti juga ikut pusing dengan membludaknya pasien Corona yang masuk rumah sakit. Dia lantas mengeluarkan imbauan, agar masyarakat yang dinyatakan positif Corona tapi tidak bergejala untuk melakukan isolasi di rumah. Hanya yang bergejala sedang dan berat yang ke rumah sakit.

Ia juga meminta masyarakat tidak panik jika dinyatakan positif Corona. “Jika terkonfirmasi positif, segera lapor ke Satgas Covid-19 tingkat RT dan puskesmas terdekat agar dapat dilakukan pemeriksaan awal dan diberi pengantar apabila memerlukan isolasi terkendali,” kaya Widyastuti, kemarin.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menilai lonjakan kasus Corona di tanah air, khususnya di Jakarta, sudah tak biasa. Kecepatan penularan lebih tinggi dari pada yang pertama. Kini kecepatan penularan persis seperti di India. Akibatnya, kenaikan kurva kasus positif hampir 90 derajat, seperti kenaikan tebing.

Baca juga : Kasus Korupsi Cukai Bintan, KPK Usut Jatah Kuota Rokok

Ia meyakini, kondisi ini terjadi lantaran serbuan varian Corona yang menyerang Jakarta. Kata dia, semua varian Corona dari seluruh dunia kini sudah ada di Jakarta. Termasuk yang ganas, yaitu varian Alpha, Beta, dan Delta. Varian Delta pertama kali ditemukan di India dan diberi kode B1.627.2. Varian ini disebut lebih cepat menular. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan varian Delta berbahaya dan cepat menular.

Dengan kecepatan penularan ini, menurut dia, wajar kalau rumah sakit di Jakarta akan kewalahan dan sebentar lagi akan mengalami over kapasitas. Menurut dia, pemerintah saat ini sudah tak bisa tenang-tenang saja. Perlu kebijakan jenius untuk menahan lonjakan kasus Corona. Kalau tidak, siap-siap saja kalah diserang Corona.

“Ketika mutan-mutan bersatu menyerang suatu bangsa yang sudah kehilangan makna ‘Persatuan Indonesia’ dan Gotong-Royong, maka hanya tinggal kekalahan yang berkepanjangan. Sukses kendalikan pandemi, bila semua elemen bangsa bersatu, berdisplin dan memperkuat solidaritas gotong-royong,” kata Pandu sang Juru Wabah di akun @drpriono1, kemarin.

Baca juga : Rupiah Masih Lemas Dihantam Corona

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia, mencatat ada 70 temuan varian baru Corona di Jakarta. Jumlah itu didapat setelah melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap total 987 sampel mutasi Corona.

Dari 70 varian itu, varian Delta yang paling banyak ditemukan dengan 55 kasus. Disusul, 12 varian Alpha (B.117), dan 3 varian Beta (B.1.351).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.