Dark/Light Mode

Lain Orang, Lain Teriakannya

“Di Rumah Saja” Dilawan “Tak Jualan Tak Makan”

Kamis, 8 Juli 2021 07:20 WIB
Satpol PP Jakarta Utara saat menggelar giat operasi Penegakan PPKM Darurat di Kecamatan Koja dan Cilincing, Jakarta. (Foto: Dok. Satpol PP)
Satpol PP Jakarta Utara saat menggelar giat operasi Penegakan PPKM Darurat di Kecamatan Koja dan Cilincing, Jakarta. (Foto: Dok. Satpol PP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat karena melonjaknya kasus Corona disikapi pro-kontra. Ada yang lantang berteriak mengajak tetap "di rumah saja". Ada juga yang lantang bersuara, "tak jualan tak makan".

Dalam banyak video yang beredar di medsos, masih banyak masyarakat yang tetap berjualan di pinggir jalan, mengais rejeki di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit. Mereka tak peduli dengan ancaman pembubaran dan razia aparat.

Video-video ini menjadi perdebatan panas warganet. Kelompok menengah atas yang patuh dengan PPKM Darurat mencoba terus mengajak pihak lain untuk tidak keluyuran dulu. Mereka bahkan memampang tagar #dirumahaja.

Baca juga : Anies: Corona Tidak Capek, Tidak Lelah

"Setidaknya tetap #dirumahaja. Dan itu termasuk usaha lho Mbak, bukan ngemis," cuit @hertoic. "Buat yang masih nongkrong, please berhenti dulu. Tolong kerja samanya yuk. Tolong untuk sadar diri, jangan malah masa bodo tentang Corona. Buat yang nggak percaya Corona, monggo. Yuk saling bantu," pesan @FidelyaAngelica.

Namun, kampanye ini ditentang kelompok lain. Kelompok tersebut mengaku paham dengan kesusahan masyarakat kecil yang terpaksa harus keluar demi mencari makan.

"Sorry ya buat yang ngebuzzer PPKM, nggak semua orang WFH. Yang makan dan hidupnya mengais dari kaki lima gimana solusinya? Kebayang, nggak dagang tiga minggu gimana? Teman gue bahkan ada yang sampai puasa, saking nggak punya duit buat makan. Ini fakta bukan hoaks!" sergah @ekafl_.

Baca juga : Jakarta Genting, Anies Mohon Warga Di Rumah Saja Akhir Pekan Ini

Ada juga warganet yang mengkritik arogansi pihak saat membubarkan pedagang. "Mereka dagang bukan untuk memperkaya diri kok. Mereka cuma dagang supaya masih bisa makan besok. Tegur baik-baik, nggak perlu sampe didenda jutaan atau hukuman kurungan," ucap @budakyupi.

Lalu, bagaimana nasib para pedagang di tengah PPKM Darurat? Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat tidak mempermasalahkan pedagang asongan atau kaki lima tetap berjualan. Hanya saja, ada syarat yang harus dipenuhi.

"Terhadap pedagang asongan bagaimana? Di situ apakah masuk kritikal? Boleh nggak warung buka? Boleh. Kafe boleh buka? Boleh. Yang nggak boleh, makan di tempat," terang Tubagus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.