Dark/Light Mode

Separuh Warga DKI Kena Covid, Tapi Cakupan Vaksinasinya Tinggi

Anies Ngarep Jakarta Bisa Segera Herd Immunity

Sabtu, 10 Juli 2021 17:10 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Ist)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil riset Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengungkapkan, nyaris separuh penduduk Jakarta terinfeksi Covid-19. Pada Maret 2021 lalu, persentase warga Ibu Kota yang terinfeksi virus Corona sebanyak 44,5 persen DKI. Angka itu naik lagi menjadi 49,2 persen pada Juni 2021.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menghadiri presentasi secara virtual, menanggapi hasil riset tersebut. Anies berharap, 44,5 persen penduduk Jakarta yang diperkirakan telah terpapar itu kini mempunyai kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

"Artinya separuh dari penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur, mudah-mudahan (muncul) kekebalan di dalam urusan Covid-19," harap Anies, Sabtu (10/7).

Baca juga : Lampaui Target, Vaksin Anak Di Jakarta Berjalan Lancar

Meski begitu, untuk membangun kekebalan komunal di Jakarta, Anies memilih cara yang paling tidak berisiko, yakni vaksinasi Covid-19.

Dia menegaskan akan terus menggenjot proses vaksinasi di Ibu Kota untuk mendorong kekebalan komunal. Anies mencatat, saat ini, sudah ada 5,4 juta warga Jakarta dari  total 10,56 juta, yang sudah menjalani vaksinasi. Cakupan vaksinasi ini tertinggi di Indonesia. 

"Dengan mobilitas penduduk yang tinggi, baik mobilitas intra maupun lintas antar wilayah karena kotanya terbuka, maka tidak ada pilihan bagi Jakarta kecuali memastikan penduduknya punya kekebalan. Artinya telah tervaksinasi yang bisa mengatasi semua varian," imbuhnya.

Baca juga : Sudah Negatif Covid, Tapi Kondisi Malah Memburuk Hingga Meninggal, Kok Bisa?

Anies berterima kasih kepada FKM UI yang telah melakukan riset ini. Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta sejak awal menggunakan pendekatan saintifik dari para ilmuwan di bidangnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan penanganan pandemi Covid-19.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini pun berjanji akan menjadikan riset ini sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya.

"Kami akan terus dukung (penelitian), karena virus ini sifatnya elusif. Elusif itu artinya licin, lunyung kalau orang Jawa bilang," tandas Anies.

Baca juga : Sandi: Seluruh Dunia Harus Tahu, Cakupan Vaksinasi Di Bali Sudah 70 Persen

Serosurvei berbasis populasi ini menggunakan metode stratified multi stage sampling design. Pengambilan data dan spesimennya dilakukan dari 15-31 Maret 2021.

Jumlah sampel sebanyak 4.919 orang usia 1 tahun lebih, tersebar di 100 kelurahan di 6 kota/kabupaten di DKI Jakarta. Deteksi antibodi SARS-CoV-2 menggunakan tes Tetracore-Lumimex. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.