Dark/Light Mode

Kebon Sirih Minta Genjot Program JakWifi

Internet Gratis Belum Jangkau Orang Miskin

Sabtu, 11 September 2021 06:45 WIB
Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)
Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono. (Foto: Dok. DPRD DKI Jakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mensinyalir program JakWifi (layanan internet gratis) salah sasaran. Sebab, banyak pemukiman kumuh dan padat penduduk belum tersentuh program tersebut.

Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono menilai, banyak pemukiman padat, miskin, dan kumuh belum tersentuh program JakWifi. Padahal, penyediaan internet gratis dengan kualitas baik dibutuhkan masyarakat di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Paling tidak (dalam merealisasikan program) ada pertimbangan untuk wilayah itu. Percuma anggaran besar tapi masyarakat belum merasakan manfaat yang maksimal,” ungkap Mujiyono, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Nadiem, Penerima Bantuan Kok Cuma 26 Juta Orang Sih

Dalam dokumen Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja (P2APBD) Provinsi DKI Jakarta 2020, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta melaporkan telah melaksanakan Program JakWifi sebagai bagian kegiatan Transformasi Digital Jakarta Smart City dengan anggaran sebesar Rp 247 miliar.

Anggaran itu untuk pemasangan WiFi gratis di 1.200 titik di lingkungan Rukun Warga (RW) kumuh dan miskin. Tahun ini, Diskominfotik merencanakan pemasangan 2.300 titik di wilayah yang membutuhkan.

Melihat banyak kawasan atau RW dengan kategori kumuh dan miskin yang belum dapatkan program JakWifi, Mujiyono meminta, Diskominfotik merealisasikan program sesuai perencanaan. Pemukiman padat, miskin, dan kumuh merupakan salah satu prioritas penerima program tersebut.

Baca juga : APP Sinar Mas Genjot Produksi Kemasan Yang Dapat Didaur Ulang

“Prinsip keadilan harus ditekankan dalam melakukan pembangunan. Itu berlaku untuk seluruh program,” ungkap Mujiyono.

Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Thopaz Nuhgraha Syamsul mengungkapkan, Diskominfotik DKI menganggarkan Rp 15.463.048.956 untuk layanan internet gratis pada 1.183 titik dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Perubahan. Dia mewanti-wanti Diskominfotik untuk merealisasikan program agar tepat sasaran.

“Menurut fraksi kami, layanan Wifi gratis yang dikelola Jakarta Smart City (JSC) atau Diskominfotik, salah sasaran. Dan, anggaran yang dikeluarkan tidak logis yakni Rp 6,2 juta per bulan per titik,” ungkapnya.

Baca juga : Genjot Program Vaksinasi, Sandi Optimis Desa Wisata Makin Laris

Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Atikah Nur Rahmaniah memastikan pihaknya terus berupaya agar pelaksanaan kegiatan JakWifi akan sesuai target yang ditetapkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.