Dark/Light Mode

Dido, Pewarta Foto Rakyat Merdeka Sukses Borong 2 Juara Lomba Dalam Sepekan

Sabtu, 2 September 2023 22:00 WIB
Karya foto jurnalistik Dwi Pambudo, pewarta foto Harian Rakyat Merdeka (RM.ID) yang berhasil menyabet juara III lomba foto Jakarta Creative tahun 2023, yang diumumkan pada Kamis (31/9). (Foto: RM.ID/Dwi Pambudo)
Karya foto jurnalistik Dwi Pambudo, pewarta foto Harian Rakyat Merdeka (RM.ID) yang berhasil menyabet juara III lomba foto Jakarta Creative tahun 2023, yang diumumkan pada Kamis (31/9). (Foto: RM.ID/Dwi Pambudo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pewarta foto Harian Rakyat Merdeka (RM.id) Dwi Pambudo sukses menjuarai dua ajang lomba foto bergengsi dalam sepekan terakhir.

Pertama, sosok yang karib disapa Dido ini dinobatkan sebagai Juara 1 Lomba Foto Jurnalistik Mutu Internasional 2023.

Kompetisi yang berlangsung dari tanggal 7 Juli sampai 18 Agustus 2023 ini dibagi dalam dua kategori. Pertama, karya artikel jurnalistik, dan kedua, karya foto jurnalistik. Kedua lomba itu terbuka untuk media cetak maupun online.

Temanya; Sertifikasi Wujudkan Industri Nasional Semakin Barjaya dan Bermutu, Berkelanjutan dan Berdaya Saing di Pasar Global.

"Dalam sepekan ini Alhamdulillah wa Syukurillah," ucap Dido sambil tersenyum, saat ditanya tanggapannya usai menjuarai lomba tersebut.

Lomba foto kedua yang berhasil dimenangkan Dido adalah Jakarta Creative 2023. Lomba ini berlangsung dari tanggal 17 Agustus 2023. Saat pengumuman pemenang, pada Kamis (31/8), Dido menyabet juara 3.

Bagi Dido, lomba foto semacam ini memotivasi dirinya untuk terus belajar meningkatkan keahlian fotografi dan memperdalam kaidah jurnalistik.

Baca juga : Gardu Ganjar Ajak Masyarakat Berlomba Ambil Ikan Dalam Kolam

Boleh tahu berapa hadiahnya?

Dido membocorkan, bahwa hadiah Juara I yang diterima dari lomba foto Mutu Internasional 2023 adalah Rp 10 juta. Sementara juara 3 di Jakarta Creative adalah Rp 2,5 juta.

Bagi Dido, lomba foto tersebut bukan sekedar mengejar nominal hadiah. Akan tetapi juga mengejar pengalaman dan memotivasi diri untuk meningkatkan skill fotografi jurnalistik.

"Foto jurnalistik mengajarkan saya untuk terus belajar, semangat, berdoa dan berusaha meningkatkan keahlian dengan kaidah jurnalistik. Agar terus maju memberikan informasi kepada publik," sambungnya.

Saat ditanya lomba foto apa yang paling berkesan selama karirnya sebagai pewarta foto, jebolan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana ini dengan lugas menjawab lomba foto jurnalistik PGN tahun 2011.

Saat itu ia juga berhasil membawa pulang trofi juara 1 dengan hadiah Rp 25 juta. Dalam lomba ini, Dido berkesempatan hunting bareng dengan puluhan pewarta foto di PGN Serang, Banten.

"Berkesan karena masih baru dua tahun menjadi pewarta foto di RM, awal mulainya belajar ikut lomba foto jurnalistik," ingatnya.

Baca juga : Ganjar Sejati Meriahkan HUT Ke-78 RI Dengan Lomba Kemerdekaan

Kompetisi lain yang paling melekat di ingatan Dido adalah Lomba Foto Jurnalistik ASEAN yang digelar oleh Confederation of ASEAN Journalist (CAJ) tahun 2016.

Pasalnya, foto yang dimenangkan Dido dijadikan bilboard oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Vietnam.

"Diundang menerima penghargaan dan difasilitasi akomodasi penginapan. Setelah itu fotonya dipasang di billboard KBRI Vietnam," kenangnya.

Tahun lalu, 2022, ia juga berhasil memenangkan lomba foto jurnalistik MIND ID tahun 2022. Juara 1 yang didapat ternyata melewati rintangan yang tidak mudah.

Sebab ia kesulitan untuk mendapat akses informasi dan izin hunting foto di daerah tambang, termasuk di area tambang milik grup MIND ID.

Namun, Dido tidak kehilangan ide. Ia kemudian menerobos pintu lain, yakni mencari informasi CSR di salah satu perusahaan tambang BUMN yakni Antam lewat media sosial. 

Batik Handayani Geulis Bogor dengan perajin batiknya dari penyandang disabilitas menarik perhatian Dido. Ia pun langsung bergeas menuju lokasi workshop. Sayangnya, ketika itu ia belum mendapatkan izin untuk meliput.

Baca juga : Gelora Dukung Wakil Wali Kota Mau Nyalon

Dido baru mendapat kabar diizinkan meliput, 3 hari jelang deadline lomba. Setelah ia mendapatkan nomor pemilik batik.

"Berkesannya foto bisa menang karena bukan foto tambang, mata juri ternyata yang menilai," cerita Dido.

Ia menggarisbawahi, tidak semua lomba yang diikutinya berakhir manis. Banyak lomba yang diperjuangkan secara berdarah-darah, namun kandas menggapai trofi. Akan tetapi, hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya.

Selamat Bung Dido!

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.