Dark/Light Mode

Hadirkan SDM Unggul

Menaker Dorong Polteknaker Perkuat Kerja Sama dengan Industri

Senin, 23 September 2019 20:22 WIB
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri saat menjadi pembicara ddalam seminar bersama ratusan mahasiswa Polteknaker Bekasi dan instansi terkait, di Jakarta, Senin (23/9). (Foto: Humas Kemnaker).
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri saat menjadi pembicara ddalam seminar bersama ratusan mahasiswa Polteknaker Bekasi dan instansi terkait, di Jakarta, Senin (23/9). (Foto: Humas Kemnaker).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri berharap civitas akaemik Politeknik Ketenagakejaan  terus memperkuat kerja sama  dengan industri sesuai kejuruan/bidang yang ada di Polteknaker Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Hanif bukan hanya mengejar kuantitas lulusan, Polteknaker diharapkan  juga mampu mencetak kualitas lulusan sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.

“Melalui kerja sama dengan industri, sehingga nanti Polteknaker bisa tandem dengan industri, kalau industri butuh kader-kader manajemen, hubungan industrial maupun K3, “ kata Hanif Dhakiri saat memberikan arahan sekaligus membuka seminar ketenagakerjaan bertema "Peran Politeknik Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan SDM Unggul", di Jakarta, Senin (23/9).

Menurut Hanif, pentingnya civitas akademika atau lembaga pendidikan bersinergi dengan industri/dunia usaha dalam menghadapi tantangan dan peluang menyambut revolusi industri 4.0, sebabkan kunci  keberhasilan investasi SDM adalah partisipasi industri.

“Semakin tinggi partisipasi industri, maka akan semakin tumbuh tingkat keberhasilan investasi SDM yang berhasil. Selama ini kalau kampus-kampus lain, tak sespesifik di Poltanaker. Meski  baru 2017 didirikan, tapi setidaknya kerja sama dengan industri bisa diperkuat, “ ungkapnya.

Hanif Dhakiri mengatakan saat ini pihaknya konsentrasi dua hal di masa depan. Pertama, memastikan agar penciptaan lapangan kerja berjalan lebih banyak dan lebih berkualitas.

Baca juga : Selidiki Data Penumpang Bocor, Lion Air Terus Kerja Sama Dengan Kominfo

Kedua, penguatan akses dan mutu tenaga kerja (pembangunan SDM).  Sebab merupakan salah satu faktor produksi industri nasional yang masih harus terus diupayakan pengembangannya agar semakin kompetitif dan produktif.

“Saya berharap semua pihak yang berkepentingan bisa memanfaatkan momentum revolusi industri untuk bergerak bersama menciptakan harmonisasi dalam membangun hubungan industrial yang kondusif, “ ujarnya.

Menaker Hanif mengajak dunia usaha mengundang para dunia usaha lainnya agar dapat terus membaur dengan instansi pemerintah untuk investasikan sebanyak mungkin SDM agar memiliki kualitas yang baik, jumlah SDM memadai, dan persebaran SDM merata di berbagai daerah.

"Tanpa tiga hal tersebut, masa depan kita semakin berat. Agar tantangan ringan maka kita harus siapkan SDM menjadi SDM unggul dan memiliki daya saing yang baik, sehingga ekonomi kita bisa tumbuh secara produktif dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan, " katanya.

Sementara Sekjen Kemnaker Khairul Anwar bidang masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang unik dan berdimensi dengan sektor lain. Tidak sekedar mengatur hubungan kerja (during employment) melainkan juga prakerja hingga pasca kerja.

"Pekerjaan rumah utama bangsa ini adalah bagaimana memanfaatkan SDM yang melimpah agar bisa memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja dan lebih utama yakni, bagaimana agar pekerja tetap dapat bekerja, " katanya.

Baca juga : Gandeng UGM, Toyota Perkuat Daya Saing Industri

Khairul mengatakan SDM merupakan salah satu faktor produksi industri nasional yang masih harus terus diupayakan pengembangannya agar semakin kompetitif dan produktif. 

Pencapaian ini tidaklah mudah, karena itu pengembangan kompetensi pekerja menjadi syarat utama.

Untuk itu, Kemnaker berharap lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan dapat ikut berperan mendorong peningkatan kompetensi SDM Indonesia.

“Kita tidak dapat menghindar dari teknologi, bahkan kita segara melakukan upaya positif  membentuk ekosistem digital dari semua lini agar bisa menjadi negara siap digital," kata Khairul.

"Mari kita dukung kebijakan pembangunan kepada orang untuk mengembangkan kemampuan mereka di ekosistem digital ini. Melalui seminar ketenagakerjaan," tambahnya.

Khairul juga berharap adanya masukan/gagasan-gagasan baru dari narasumber dan peserta seminar dalam rangka menciptakan SDM berkualitas dan berdaya saing.

Baca juga : Mendes Dorong Nias Kembangkan Wisata Desa

Termasuk lulusan politeknik untuk dapat diterima dalam pasar kerja dan dunia industri masa depan.

Pembukaan seminar ketenagakerjaan ini dihadiri Staf Ahli Kemnaker Bidang Ekonomi dan SDM Kemnaker Aris Wahyudi,  Irjen Budi Hartawan; Plt. Dirjen Binwasnaker dan K3 Iswandi Harli; dan 300 peserta yang terdiri dari 120 mahasiswa dan dosen Polteknaker serta 180 orang manajemen perusahaan.

Selain itu hadir pula anggota dewas BPJSK Aditya Warman. Pada saat bersamaan, Menaker Hanif Dhakiri menyerahkan sertifikat kenggotaan BPJS Ketenagakerjaan kepada Polteknaker dan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada dosen dan tenaga administrasi Polteknaker.[SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.