Dark/Light Mode

Lihat Banjir Sintang

Kepala BNPB Baru Tertegun

Minggu, 21 November 2021 06:35 WIB
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto (kemeja putih mengenakan rompi) saat naik ke pesawat caravan BNPB hendak melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/11). (Foto: Dok. Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto (kemeja putih mengenakan rompi) saat naik ke pesawat caravan BNPB hendak melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/11). (Foto: Dok. Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)

 Sebelumnya 
Meski demikian, lulusan Akmil 1989 itu menilai, penanganan banjir yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang sudah strategis dan tepat sasaran. Ia memastikan, pemerintah pusat dan daerah juga terus berkoordinasi dalam mengirimkan bantuan untuk pengungsi seperti kebutuhan dasar dan alat kesehatan.

Lebih lanjut, Suharyanto menuturkan, kini pihak-pihak terkait juga akan merumuskan langkah-langkah untuk menindaklanjuti masalah banjir Sintang, mulai dari daerah hulu sebagai upaya penanganan jangka panjang. Dengan begitu, Suharyanto berharap, masalah banjir di Sintang dapat segera terselesaikan dan tidak terulang kembali di kemudian hari.

Baca juga : Gelar Rakor, Kepala BNPB Banjir Di Kalteng Jangan Sampai Terulang

Selanjutnya, setelah melihat kondisi banjir di Sintang, Suharyanto juga akan bertandang ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah untuk memantau permasalahan yang sama.

Banjir mulai melanda Sintang sejak pertengahan bulan lalu. Ada 7 kecamatan yang terdampak, yaitu Sintang, Kelam Permai, Dedai, Tempunak, Ketungau Hilir, Sepauk, dan Sungai Tebelian. Sedangkan di Kecamatan Ambalau, Serawai, Kayan Hilir, dan Kayan Hulu, banjir sudah kering.

Baca juga : Cek Banjir, Kepala BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Warga Sintang Tercukupi

Jumlah warga terdampak pun menurun. Dari 35.618 KK menjadi 21.684 KK. Yang mengungsi juga berkurang. Dari 7.496 KK menjadi menjadi 5.581 KK.

Presiden Jokowi mengatakan, banjir itu terjadi akibat kerusakan lingkungan di daerah tangkapan hujan. “Ya itu memang karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun,” kata Jokowi.

Baca juga : Tinjau Banjir, Kepala BNPB Terbang Ke Kalbar Dan Kalteng

Eks Wali Kota Solo itu pun memastikan, akan memperbaiki kerusakan lingkungan di daerah tangkapan hujan tersebut. Mulai tahun depan, pembangunan persemaian atau nursery akan dilakukan. Persemaian itu dibangun agar tangkapan hujan berfungsi normal kembali. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.