Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kodam IX Udayana Bantu Akses Air Bersih Warga Bali

Selasa, 30 November 2021 22:04 WIB
Prajurit TNI dari Kodam IX Udayana berkolaborasi dengan Shopee Untuk Negeri membangun pompa air di lima titik desa di Bali. (Foto: Ist)
Prajurit TNI dari Kodam IX Udayana berkolaborasi dengan Shopee Untuk Negeri membangun pompa air di lima titik desa di Bali. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata terfavorit di dunia, ternyata masih ada wilayahnya yang kesulitan mengakses air bersih. Salah satu wilayah yang merasakan permasalahan akses air bersih itu adalah Desa Wanagiri, Kabupaten Buleleng.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Wanagiri Nyoman Widiada mengatakan, bahwa desanya sering kali mengalami krisis air bersih. Desa tempat dia tinggal berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Dia harus memanfaatkan air dari Danau Buyan yang memiliki jarak yang cukup jaug dari tempat tinggalnya.

"Untuk mendapatkan air bersih, warga harus menarik air dari Danau Buyan dengan mesin lempar," tutur Nyoman dikutip Selasa (30/11).

Warga desa secara mandiri maupun berkelompok menggunakan biaya masing-masing untuk membeli mesin pompa. Begitu juga untuk bensin mereka patungan. Itupun hanya mampu menarik air sejauh 400 meter.

"Medannya cukup jauh dan berat, mereka harus mengambil air bersih ini tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja," keluh Nyoman.

Baca juga : Ogah Kebobolan Omicron, Australia Ikutan Tutup Akses 9 Negara Afrika

Air dari Danau Buyan itu mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan seperti minum, kebutuhan rumah tangga seperti mandi dan memasak, serta untuk kebutuhan pertanian dan peternakan. Karena persoalan jarak tempuh yang jauh dan medan yang berat tadi, akhirnya warga Desa Wanagiri harus rela merogoh kocek untuk membeli air galon setiap hari dengan harga sekitar Rp 12.000. Ini demi memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

"Kasihan juga tapi mau bagaimana lagi, dari pada membahayakan mereka untuk setiap hari menjalani medan berat," ucapnya.

Kondisi itu tidak hanya dialami oleh Desa Wanagiri. Isu serupa juga terjadi di Desa Rendang di Kabupaten Karangasem, Desa Penglumbaran di Kabupaten Bangli, Desa Tampaksiring di Kabupaten Gianyar serta Desa Tembeling di Kabupaten Klungkung. Desa-desa inj juga belum memiliki akses air bersih yang mudah dicapai warga.

Desa Rendang mengalami kesulitan memperoleh air bersih sebagian besar dikarenakan terbatasnya sumber air dan lokasi desa yang berada di atas ketinggian dengan kondisi kontur tanah yang kering. Berbagai faktor tersebut membuat masyarakat harus melewati jalan berkelok dengan beban air jika ingin mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Mengutip penelitian yang dilakukan Yayasan IDEP Selaras Alam atau IDEP Foundation, termasuk di Desa Penglumbaran, menemukan fakta bahwa muka air tanah di beberapa wilayah di Bali terutama di wilayah bagian selatan telah turun. Penurunannya hingga lebih dari 50 meter dalam waktu kurang dari sepuluh tahun.

Baca juga : Ngeri, Ada Ular Sanca 3 Meter Di Plafon Rumah Warga Cakung

Kekurangan air bersih juga berdampak terhadap para petani di Desa Tampaksiring dengan kebanyakan sumber mata air berada di bawah area persawahan. Hal itu mengakibatkan petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air untuk sawah mereka.

Salah satu yang bisa dibilang cukup beruntung dibandingkan empat desa lain adalah Desa Tembeling. Desa itu mempunyai sumber air tapi lagi-lagi medannya menyeramkan. Selain itu, jaraknya pun cukup jauh dari pemukiman yang menyulitkan warga desa. Karena harus menuruni ratusan anak tangga untuk mengambil air.

Sejumlah langkah dilakukan untuk mengatasi isu air bersih di beberapa desa itu. Salah satunya dilakukan oleh Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana untuk membangun pompa air di lima titik desa tersebut. Ini dilakukan demi mengatasi permasalahan krisis air bersih.

Kodam IX Udayana telah berkolaborasi dengan Shopee. Kolaborasi ini sejalan  dalam program Shopee Untuk Negeri. Kegiatan yang diusung bersama Pangdam Udayana ini untuk membantu masyarakat setempat mendapatkan bantuan akses air bersih. Kegiatan itu untuk membantu hampir 1.800 kepala keluarga untuk mendapatkan akses air bersih.

Hasilnya, masyarakat desa di lima titik tersebut mulai merasakan perbedaan signifikan. Ini diakui oleh Nyoman yang menyampaikan bahwa masyarakat Desa Wanagiri menyambut baik instalasi pompa tersebut. Nyoman menyampaikan rasa terima kasih kepada Kodam IX Udayana dan Shopee yang mempermudah warga untuk mendapatkan akses air bersih.

Baca juga : Jembatan Gantung Makammu Kerek Ekonomi Warga Takalar

Menurut dia, pompa itu berhasil mencukupi kebutuhan air bersih untuk sekitar 70 kelapa keluarga di desa tersebut. Kehadiran pompa meringankan beban warga desa untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pompa tersebut diharapkan dapat mempermudah kehidupan sehari-hari masyarakat di lima desa.

Sedangkan untuk perawatannya akan terus dilakukan bersama-sama agar dapat terus menjadi sumber air bersih bersih. Pompa itu juga akan terus dijaga dengan baik oleh warga meski perawatan awal masih membutuhkan bantuan TNI. Warga sangat bergembira dan berterima kasih. Kini, kesusahan warga untuk mendapatkan air bersih sudah lebih ringan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.