Dark/Light Mode

Keterisian RS Rujukan Covid Mulai Naik

Angkanya Memang Masih Kecil Tapi Tidak Boleh Disepelekan!

Sabtu, 4 Desember 2021 06:25 WIB
Ilustrasi Keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit. (ANTARA FOTO/CHINA DAILY /FILE PHOTO/AWW/DJ).
Ilustrasi Keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit. (ANTARA FOTO/CHINA DAILY /FILE PHOTO/AWW/DJ).

RM.id  Rakyat Merdeka - Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit (RS) rujukan pasien terinfeksi virus Corona kembali naik. Meski tidak signifikan, namun perlu diwaspadai.

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, BOR ruang isolasi di RS rujukan mengalami peningkatan dalam 2 hari terakhir. Naik dari 2,94 persen menjadi 3,07 persen.

Kondisi serupa, lanjut Wiku, juga dialami RSD (Rumah Sakit Darurat) Wisma Atlet Jakarta sepanjang bulan November 2021. BOR di Wisma Atlet juga meningkat di bulan November dari 1,76 persen menjadi 2,2 persen.

Kendati kenaikan jumlah pasien yang dirawat tidak terjadi secara signifikan, namun Wiku tetap mewanti-wanti bahwa kondisi kurang baik ini menunjukkan peningkatan pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang di lapangan.

Baca juga : Sugianto Sabran: Mulai Januari 2022, Bauksit Mentah Tak Boleh Keluar Kalteng

“Meski peningkatan terbilang kecil namun perlu diwaspadai,” ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia.

Wiku mengatakan, kenaikan BOR RS terbukti dengan temuan kenaikan kasus aktif Covid-19 yang konsisten naik selama periode 23-28 November. Sementara kasus aktif secara nasional sempat naik selama empat hari berturut-turut.

“Peningkatan kasus aktif secara nasional tersebut terlihat pada 23 November yang mulanya kasus aktif 7.900 pada hari berikutnya meningkat menjadi 8.000. Kemudian pada 27 November meningkat menjadi 8.200 kasus aktif,” tuturnya.

Bahkan, kata Wiku, di Jawa Bali saja kasus aktif meningkat selama enam hari berturut-turut. Dari 23 November sebanyak 3.600 kasus aktif kemudian sampai pada 28 November meningkat menjadi 3.800 kasus aktif.

Baca juga : Menaker Kasih Beasiswa 1.000 Talenta Santri

Wiku melanjutkan, meskipun angka reproduksi efektif (RT) atau tingkat penyebaran Covid-19 masih di bawah 1 persen, situasinya perlu diwaspadai. Soalnya, kata dia, RT juga mengalami tren peningkatan.

“Trennya dalam 5 minggu terakhir, Indonesia mengalami peningkatan (RT) dari 0,96 persen menjadi 0,98 persen,” ujarnya.

Wiku mengatakan, peningkatan RT ini juga terjadi di tingkat kepulauan, di mana hampir semua pulau besar di Indonesia mengalami peningkatan. Kecuali Maluku dan Nusa Tenggara yang mengalami penurunan.

Sementara itu, data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per, Kamis (2/12) mencatat terdapat penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 311 orang. Sedangkan untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 388 kasus, dan 10 kasus meninggal baru.

Baca juga : Yang Meninggal Tidak Lebih Dari 1 Orang Dalam Sepekan

Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.256.998 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.105.352 orang dinyatakan pulih, 7.796 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 143.850 lainnya meninggal dunia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.