Dark/Light Mode

Cerita Korban Semeru Ke Jokowi

“Nggak Sampai 1 Menit Langsung Gelap, Pak...”

Rabu, 8 Desember 2021 07:20 WIB
Presiden Jokowi membagikan makanan kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). (Foto: Biro Pers)
Presiden Jokowi membagikan makanan kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). (Foto: Biro Pers)

 Sebelumnya 
"Hujan debu?" tanya Jokowi, menegaskan. "Iya, hujan debu gitu," jawab warga. "Hujan air nggak?" tanya Jokowi lagi. "Hujan abu dulu, gelap, disusul lahar dingin," jelas, warga lainnya.

Warga lain meluapkan kesedihannya ke Jokowi, karena ibunya meninggal dunia akibat bencana itu. Ada juga yang rumahnya rusak hingga banyak hewan ternak yang mati. Kepada Presiden, warga meminta agar rumah dan infrastruktur yang hancur bisa segera diperbaiki.

Baca juga : Jokowi Minta Gercep, Kepala BNPB Langsung Meluncur Ke Lumajang

"Nggih, rumahnya, jembatannya, cepat kita mulai (perbaiki). Ini Menteri PU sudah saya ajak. Ini baru mengecek semua, nanti segera dikerjakan,” jawab Jokowi, memenangkan. “Terima kasih, Pak,” seru warga.

Sejauh ini, Kementerian PUPR Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur telah memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter, 4 unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, 3 mobil toilet, 11 bed, 6 tenda ukuran 4x4, 1 unit dump truck, 1 unit mobil kabin, dan dukungan 16 personel tanggap darurat.

Baca juga : PPP Minta Dapat Perhatian Lebih...

Sejumlah alat berat juga telah dikerahkan untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali. Seperti excavator, loader, dump truck, water tanker, hingga pick up di Lumajang dan Malang. Selain itu, 1 unit Jembatan Bailey, 2 unit dump truck, hingga 3.000 lembar kawat bronjong sudah standby di kantor balai. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas juga ikut mengerahkan sejumlah alat berat hingga perlengkapan tambahan berupa lighting lamp, MTA dan alkon, solar, serta oli hidrolik dan oli mesin.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, tugas yang pertama dikebut adalah membereskan akses menuju lokasi bencana. Agar bisa dilalui kendaraan logistik, termasuk juga kebutuhan pengungsi. Baik jalan maupun jembatan.

Baca juga : SBY Diacungi Jempol

"Pembangunan jembatan permanen dengan bentang 130 meter butuh waktu. Makanya kita buatkan dulu jembatan gantung yang bersifat sementara untuk pemulihan konektivitas," kata Hedy, dalam keterangannya, kemarin. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.