Dark/Light Mode

Erick: Jadi Menteri Bisa Lebih Bermanfaat Untuk Rakyat Banyak

Rabu, 8 Desember 2021 20:12 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju, yang diunggah di kanal Youtube BUMN Muda, Rabu (8/12). (Foto: BUMN Muda)
Menteri BUMN Erick Thohir saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju, yang diunggah di kanal Youtube BUMN Muda, Rabu (8/12). (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir blak-blakan menyebut lebih enak jadi pengusaha, ketimbang menteri. Hal itu diungkapkannya saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk "Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju", yang diunggah di kanal Youtube BUMN Muda, Rabu (8/12).

"Enakan mana nih mas Erick, jadi menteri atau pengusaha?" tanya Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara, yang memandu podcast bersama Ketua BUMN Muda Soleh Ayubi. "Pengusaha," jawab Erick spontan, tanpa pikir panjang.

Baca juga : Cak Imin: Medan Pilpres 2024 Terbuka Lebar Untuk Siapa Saja

Kenapa? Menurut Erick, pengusaha itu independen. Bosnya, diri sendiri. Karena itu dia bisa mengatur waktu. Dapat pula punya waktu bersama keluarga. "Apalagi waktu itu jadi presiden Inter Milan, nikmat…. Nikmat," ucapnya, sambil terkekeh, sembari menerawangkan matanya ke atas, seolah mengenang.

Tapi, Erick menyambung, saat jadi menteri, dia merasakan nikmat yang lain. Apa itu? Yaitu, nikmat untuk bisa melihat dan membantu dalam skala yang jauh lebih luas. Misalnya, dalam membuka lapangan pekerjaan, atau mendorong kelahiran UMKM-UMKM.

Baca juga : Menteri Trenggono Janjikan Pemanfaatan APBN Untuk Kepentingan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

"Itu jauh lebih masif dibandingkan kita menjadi pengusaha," bebernya. Erick mencontohkan kebijakan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), yang diinisiasi Presiden Jokowi pada 2014. Saat itu, nasabahnya tumbuh sampai 5,6 juta. Kemudian, dalam satu setengah tahun terakhir, program ini diperbaiki dan diimprove. Hasilnya, tumbuh 5,2 juta nasabah.

"5,2 juta dalam waktu satu setengah tahun, job creation yang kayanya kalau pengusaha nggak mungkin, impossible," tuturnya.

Baca juga : Asosiasi Profesi Energi Bahas Percepatan Pemanfaatan Sumber Daya Dan Mitigasi Bencana

"Ini sesuatu yang sangat positif, nikmat, dalam arti bukan buat pribadi, tapi bagaimana program-program ini bermanfaat bagi masyarakat luas," imbuh Erick.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.