Dark/Light Mode

Muktamar NU Panas

Ma'ruf Pilih Netral

Sabtu, 11 Desember 2021 09:14 WIB
Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)
Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)

 Sebelumnya 
Muktamar nanti akan dilaksanakan secara luring dan daring. "Pelaksanaan dilakukan secara hybrid. Tetap hybrid tapi bersifat lokal. Di empat lokasi itulah acara dilakukan secara hybrid. Jadi, tidak kumpul dalam satu tempat," jelasnya.

Untuk pemilihan Rais Aam dalam Muktamar NU nantinya akan menggunakan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) atau Dewan Ulama. Sedangkan pemilihan Ketua Umum dilakukan pengurus wilayah dan cabang pemilik suara sah muktamar. "Pemilihan Ketum itu secara langsung. Mulai dari penjaringan, pencalonan, dan pemilihan," beber Imam.

Baca juga : Gus Ipul Galak Ke Said, Ada Apa Ya?

Mula-mula, bakal dijaring kandidat calon Ketum PBNU yang memenuhi syarat. Setelah itu, dilakukan pemilihan dengan cara pemungutan suara. "Suara warga Nahdliyin itu perkiraan 570-an. Yang terpilih itu 50 persen plus 1. Jadi, sekitar 280-an. Kalau plus 1 tambah sedikit. Kalau belum ada yang mendapatkan suara terbanyak, maka diulangi lagi. Sampai akhirnya mendapat hasil final," terang dia.

Imam menambahkan, tidak menutup kemungkinan akan ada proses aklamasi dalam menentukan calon bos NU. Pasalnya, setiap kandidat harus melewati proses persyaratan menjadi calon Ketum. "Mungkin. Aklamasi itu pernah kejadian. Misal dua atau tiga calon tapi yang dua calon tidak memenuhi syarat sedangkan yang satu syaratnya terpenuhi, maka yang satu itulah jadi aklamasi," tegas Imam. 

Baca juga : Said Vs Yaqut Adu Kuat

Apa saja syaratnya? Imam menerangkan, sudah pernah menjalani proses kaderisasi, dan pernah menduduki kepengurusan baik di level cabang ataupun pusat. "Ini syarat-syarat umum yang dilihat pas pemilihan Ketum PBNU. Jadi, tidak ada batas waktu pencalonan. Penjaringan calon itu di waktu proses pemilihan," jelasnya.

Dia pun meminta doa kepada masyarakat agar Muktamar ke-34 NU berjalan lancar. Tidak ketegangan apalagi gesekan. "Kalau sesuai aturan, insya Allah tidak akan kejadian gesekan," harap dia. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.