Dark/Light Mode

1 Omicron Nemplok Di Wisma Atlet

Tenang, Jangan Panik!

Jumat, 17 Desember 2021 07:50 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers perkembangan pandemi Covid-19 secara daring, Kamis (16/12/2021). (Foto: Kemenkes)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers perkembangan pandemi Covid-19 secara daring, Kamis (16/12/2021). (Foto: Kemenkes)

 Sebelumnya 
Eks Wali Kota Solo itu meminta masyarakat tidak panik meski meminta semua pihak untuk waspada. Ia juga mengajak masyarakat agar segera melakukan vaksinasi Covid-19 dan memperketat penerapan prokes agar Omicron tidak meluas di Tanah Air, “Jangan sampai terjadi penularan lokal,” kata Jokowi.

Terakhir, Jokowi meminta, warga maupun pejabat untuk menahan diri tidak berpergian keluar negeri paling tidak sampai situasi mereda.

Sehari sebelumnya, Sekjen Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, sudah mewanti-wanti penyebaran virus ini. Kata dia, varian ini menyebar sangat cepat.

Baca juga : BNPB Siapkan Rusun Nagrak Dan Wisma Atlet Untuk Karantina PMI

Belum satu bulan sejak virus ini diumumkan menjadi VoA, virus ini sudah keliling dunia, menyebar di 77 negara. Dia khawatir, kemungkinan ada banyak negara yang belum mendeteksinya.

Karena itu, ia meminta, para pemimpin negara agar tidak meremehkan varian ini. Memang varian ini tidak menimbulkan penyakit yang parah. Namun jika ada banyak jumlah dalam waktu bersamaan, sistem kesehatan bisa-bisa kewalahan dan kolaps.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, tak kaget dengan temuan Omicron di Tanah Air. Kata dia, yang harus dilakukan sekarang adalah tetap tenang dan jangan panik.

Baca juga : Indonesia Jangan Jumawa...

Ia minta masyarakat tetap waspada dan jangan menyepelekan varian ini. Soalnya varian ini lebih cepat menular. Lima kali lebih cepat menular dari varian Delta.

Selain itu, ia minta, pemerintah menekankan penggunaan tes PCR. Sebab, identifikasi melalui WGS terbilang lambat. Ia juga meminta kontak erat pekerja pembersih tersebut untuk ditelusuri lebih lanjut. Misalnya semua pasien yang satu lantai dengan pasien N diperiksa PCR dan dikarantina.

“Saya khawatir petugas kebersihan ini sudah terlanjur beraktivitas di luar Wisma Atlet sehingga turut menulari beberapa orang terdekatnya,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.