Dark/Light Mode

Jelang Muktamar

Said-Yahya Mulai Akur

Jumat, 17 Desember 2021 08:51 WIB
KH Said Aqil Siradj (ketiga kiri) dan KH Yahya Cholil Staquf (kedua kanan), dalam konferensi pers Muktamar NU. (Foto: NU Online)
KH Said Aqil Siradj (ketiga kiri) dan KH Yahya Cholil Staquf (kedua kanan), dalam konferensi pers Muktamar NU. (Foto: NU Online)

 Sebelumnya 
Imam mengatakan, tak ada persoalan dengan percepatan jadwal muktamar ini. Pihaknya sudah menyesuaikan diri dengan keputusan PBNU dan siap melaksanakan keputusan tersebut. Acara akan dimulai pada 22 Desember untuk pembukaan, dan penutupannya pada 24 Desember pagi secara sederhana.

Setelah itu, lanjut Imam, peserta akan kembali ke daerah masing-masing setelah melakukan tes swab Antigen atau PCR. “Sebelumnya, sudah dilakukan swab Antigen atau PCR oleh panitia,” katanya.

Baca juga : Ma'ruf Pilih Netral

Imam menerangkan, dimajukannya waktu muktamar ini juga sesuai Rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), agar tidak bersamaan dengan penerapan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai 24 Desember 2021. “Supaya tidak beririsan dengan masa PPKM yang dimulai pada tanggal 24 (Desember),” ujarnya.

Imam mengatakan, pihaknya sudah meminta izin untuk menyelenggarakan penutupan secara sederhana di tanggal tersebut. "Syukur, jika penutupan sudah dapat dilaksanakan pada malam hari sebelumnya," ujarnya.

Baca juga : Jelang Akhir 2021, Vaksinasi Dekati Angka 70 Persen

Dalam suratnya, BNPB merekomendasikan agar pelaksanaan Muktamar dapat dimajukan pelaksanaannya menjadi 22-23 Desember 2021, dengan mempertimbangkan bahwa Pemerintah akan menerapkan PPKM Nataru pada 24 Desember 2021 dan bersamaan dengan perayaan Natal pada 25 Desember 2021. Hal lain yang direkomendasikan adalah, muktamar dilaksanakan di beberapa venue (lokasi) untuk menghindari terjadinya kerumunan dan potensi peningkatan risiko penyebaran Covid-19 pada saat pelaksanaan kegiatan.

Selain itu, BNPB juga merekomendasikan agar panitia Muktamar NU membentuk Satgas Penanganan Covid-19 untuk berkoordinasi dengan BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait dalam melaksanakan simulasi kesiapan penanganan Covid-19, serta pemantauan penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan muktamar.

Baca juga : Said Vs Yaqut Adu Kuat

Merespons itu, Imam menegaskan bahwa panitia sudah membentuk Satgas Covid-19 khusus untuk penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.