Dark/Light Mode

Vaksin mRNA Bahaya Untuk Anak-anak, Bener Nggak Sih?

Rabu, 29 Desember 2021 09:40 WIB
Ilustrasi vaksin berbasis mRNA (Foto: Net)
Ilustrasi vaksin berbasis mRNA (Foto: Net)

 Sebelumnya 
"Jadi kesimpulannya, vaksin mRNA Covid untuk anak-anak telah diuji klinis dan terbukti efektif dengan profil keamanan yang baik. Vaksin memberikan manfaat yang jauh lebih besar ketimbang risikonya," ujar dr. Adam.

Dalam postingan tersebut,  Adam juga meluruskan informasi yang menyebut anak-anak yang tertular Covid-19 tidak akan membahayakan orangtua atau kakek-neneknya? Adam menegaskan, semua orang yang bisa terinfeksi Covid akan berisiko menularkan ke orang di sekitarnya. Demikian juga anak-anak. 

"Studi menunjukkan bahwa anak-anak lebih mudah menyebarkan virus di dalam keluarga dibanding remaja. Apalagi, sudah banyak bukti adanya klaster Covid di sekolah, tempat kemping, dan tempat penitipan anak," tuturnya.

Baca juga : Ganjar Siapkan Mobil Vaksin Untuk Anak Jalanan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada dua vaksin mRNA: Moderna dan Pfizer untuk digunakan di Indonesia.

BPOM juga mengatakan, vaksin Moderna memiliki efikasi mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun. Sedangkan vaksin Pfizer, memiliki efikasi hingga 100 persen pada remaja berusia 12-15 tahun.

"Bagi orang berusia 19 tahun ke atas, vaksin Pfizer memiliki efikasi hingga 95 persen. Sedangkan untuk kelompok usia 12-15 tahun, mencapai 100 persen," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers virtual, Juli lalu.

Baca juga : Ketua KIPI: Ngawur!

Di AS, BPOM setempat resmi mengizinkan penggunaan vaksin Covid Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak usia 5 hingga 11 tahun.

Respon imun yang dihasilkan pada kelompok anak usia 5-11 tahun, disebut sebanding dengan kelompok usia 16-25 tahun. Selain itu, vaksin tersebut juga terbukti efektif 90,7 persen dalam mencegah Covid pada anak usia 5 hingga 11 tahun.

Hasil uji keamanan vaksin pada sekitar 3.100 anak usia 5 hingga 11 tahun, juga disebut tidak memiliki efek samping serius.

Baca juga : Kenaikan Harga DMO Batu Bara Terlalu Untungkan Pengusaha

Sementara Moderna menyebut, vaksin Covid-19 bikinannya mampu memicu respons antibodi penetralisir yang kuat pada kelompok anak berusia 6-11 tahun.

"Kami didukung oleh profil imunogenisitas dan keamanan vaksin mRNA-1273 pada anak-anak berusia 6-11 tahun," kata Kepala Eksekutif Stephane Bancel, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (26/10).

Nah, sudah jelas kan infonya? Yakin ingin membahayakan diri sendiri dan orang lain dengan menyebarkan informasi hoax tersebut? Jangan deh. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.