Dark/Light Mode

Selamat Tahun Baru, Mari Sambut 5 Harapan Optimisme Covid Di 2022

Sabtu, 1 Januari 2022 12:33 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selamat Tahun Baru 2022. Semoga di tahun ini, pandemi Covid-19 dapat lebih terkendali.

Setidaknya, ada lima optimisme yang dapat kita songsong di tahun ini. Pertama, akan makin banyak penduduk bumi - dan juga kita di Indonesia- yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19 pada tahun 2022.  Walaupun tentu, tidak sepenuhnya merata di seluruh dunia.

WHO menargetkan, pada pertengahan 2022, seluruh negara sudah memvaksinasi setidaknya 70 persen penduduknya. Untuk Indonesia, angka cakupannya diyakini lebih dari itu.

Vaksinasi yang memadai, apalagi bersama dengan penerapan protokol kesehatan, akan memiliki tiga dampak penting. Yakni mengurangi kemungkinan tertular atau setidaknya mengurangi kemungkinan jatuh sakit berat dan kematian, mengurangi penularan di masyarakat sehingga situasi epidemiologi di dalam negara dan antar negara dapat lebih terkendali, dan kemungkinan terjadinya mutasi baru dapat lebih kecil.  

Baca juga : Kominfo Patok Target Baru Program Ekonomi Digital 2022

Kedua, diharapkan akan makin banyak obat Covid-19 oral yang dapat digunakan. Kita tahu, sekarang setidaknya sudah ada Molnupiravir buatan Merck dan Paxlovid buatan Pfizer. Sebagian, ada di negara kita. Sepanjang 2022, kedua obat ini akan makin banyak diproduksi dan digunakan secara luas di dunia.

Selain itu, kita juga berharap, bakal ada lagi obat Covid-19 yang mungkin juga akan ditemukan dan digunakan di dunia, baik yang suntikan maupun yang oral.  

Ketiga, kita juga dapat berharap adanya jenis vaksin baru yang lebih mudah digunakan, tanpa suntikan. Misalnya, dalam bentuk inhalasi atau oral dan sebagainya. 

Penelitian terkait hal tersebut sudah dimulai. Memang, sampai akhir tahun 2021, belum ada produk yang sudah selesai, tetapi kita dapat berharap akan ada produk akhir di tahun 2022.

Baca juga : Antisipasi Malam Tahun Baru, Ini Imbauan Gus Halim Pada Warga dan Relawan Desa

Selain itu, bukan tidak mungkin, akan ada vaksin yang memiliki efikasi lebih baik. Apakah itu lewat modifikasi atau teknologi platform yang baru.  

Keempat, cara diagnosis yang lebih mudah juga diharapkan terus berkembang, sesuai perkembangan teknologi diagnostik. Setidaknya, ada metode pengambilan sampel yang lebih nyaman bagi kita.

Berbagai alat diagnosis yang dapat digunakan di rumah juga mulai digunakan di banyak negara, mudah-mudahan nanti juga dapat tersedia di negara kita.  

Kelima, dengan pengalaman tantangan berat pada tahun 2020 dan 2021, kita dapat berharap, dunia mampu meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dalam menjaga kesehatan dunia pada tahun 2022.

Baca juga : Jelang Pergantian Tahun, BPJS Kesehatan Ungkap 5 Capain Di 2021

Dalam hal ini, Indonesia yang memegang Presidensi G20 jelas memiliki peran amat besar, untuk memimpin tata ulang arsitektur kesehatan global.

Kita punya pengalaman panjang dalam diplomasi kesehatan internasional Indonesia. Hal ini tentuakan memberi peran penting bagi kesehatan dunia, serta mengharumkan nama bangsa dan negara.  

Pandemi adalah masalah dunia. Hanya dengan kesadaran, komitmen dan kerja bersama negara-negara di dunia maka kita dapat bergerak bersama ke akhir pandemi Covid-19 yang bermula sejak 11 Maret 2020. ■

Penulis adalah Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.