Dark/Light Mode

Kabar Baik Dari WHO

Omicron Tak Bikin Pneumonia Parah

Jumat, 7 Januari 2022 06:25 WIB
omicron variant. (Foto: Istimewa).
omicron variant. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat. Dari semula 136 orang pada 2021 kini hingga Selasa (4/1/22) sudah 254 orang. Mayoritas yang terinfeksi Omicron adalah pelaku perjalanan luar negeri.

Namun, Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyampaikan kabar baik di balik lonjakan varian Omicron yang melanda di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Disebutkan, gejala Omicron lebih ringan dibanding varian sebelumnya. Termasuk varian Delta.

“Kami menemukan lebih banyak studi yang memperlihatkan bahwa Omicron menginfeksi bagian atas tubuh. Berbeda dari yang lain, yang dapat menyebabkan pneumonia parah,” jelas ncident Manager World Health Organization (WHO), Abdi Mahamud.

Baca juga : Malam Ini, Dewangga Siap Bikin Indonesia Juara Piala AFF

Temuan tersebut, kata Mahmud, bisa menjadi kabar baik. Hanya saja, pihaknya masih benar-benar membutuhkan lebih banyak penelitian untuk membuktikannya. Namun, kata dia, Afrika Selatan “situasi yang berbeda” karena mempunyai populasi muda di antara faktor lainnya.

Menurut Mahmud, tingginya penularan varian Omicron bakal menjadi varian yang dominan dalam beberapa pekan ke depan. Bahkan, kata dia, tingginya angka kasus Omicron juga bakal mengancam fasilitas kesehatan di banyak negara.

“Terutama, negara yang sebagian besar penduduknya belum divaksinasi,” tandas Mahmud.

Baca juga : Amerika Dan Eropa Diserang Omicron, Rupiah Babak Belur

Netizen bersyukur varian Omicron hanya mengakibatkan gejala ringan dan tidak sampai berakibat pada Pneumonia parah atau radang paru-paru. Kendati begitu, netizen juga diingatkan untuk tidak menyepelekan varian Omicron, tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi.

Akun @Herielwibowo mengatakan, varian Omicron tidak berbahaya dan bisa segera sembuh. Yang berbahaya, kata dia, bila sampai masuk rumah sakit dan dipasang ventilator atau alat bantu pernafasan.

“Gejala varian Omicron ringan dan banyak didominasi gejala pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan dan bersin,” kata @Kangdogol.

Baca juga : Varian Omicron Dan Era Deglobalisasi

Akun @Kbrindns menyambung. Kata dia, mayoritas penularan varian Omicron masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala.

“Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),” jelas dia.

Menurut @ZamaneWorld, varian Omicron lebih ringan karena tidak menyusup ke paru-paru. Malahan, kata dia, para peneliti menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian Omicron malah mengembangkan peningkatan kekebalan terhadap varian Corona lainnya termasuk Delta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.