Dark/Light Mode

Hadapi Omicron

Luhut Hidupkan Tombol Darurat

Selasa, 21 Desember 2021 07:25 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Perekonomian memberi keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara daring, Senin (20/12/2021). (Foto: Setkab)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Perekonomian memberi keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara daring, Senin (20/12/2021). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Luhut Binsar Pandjaitan khawatir betul dengan sudah masuknya Omicron ke Indonesia. Sebagai jaga-jaga, Komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) itu pun tak ragu menghidupkan tombol darurat.

Saat ini, kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia memang baru tiga. Namun, Luhut sudah sangat waspada. Menko Kemaritiman dan Investasi ini menyatakan, Pemerintah memiliki skenario darurat dalam menangani potensi lonjakan Omicron. Skenario itu dipilah berdasarkan ambang batas kasus harian dan angka kematian.

"Pemerintah menyiapkan langkah-langkah forward looking. Bahasa tentaranya, kontingensi. Tindakan-tindakan darurat manakala itu terjadi," ucapnya, dalam jumpa pers secara virtual, kemarin.

Baca juga : Tangani Omicron, Luhut Pakai Jurus Threshold

Jika kasus harian tembus 500 per hari, Pemerintah bakal mengetatkan aturan. Apalagi jika kasus harian mencapai 1.000, pembatasan akan ditingkatkan kembali. Tingkat tertinggi pembatasan akan dilakukan saat kasus mencapai 2.700 per hari.

Luhut menerangkan, Pemerintah juga telah melarang kedatangan warga negara asing dari 11 negara. Pemerintah menambah tiga negara baru dalam daftar tersebut, yaitu Inggris, Norwegia, dan Denmark. Di saat yang sama, Pemerintah menghapus Hong Kong dalam daftar.

Sebelumnya, Indonesia menetapkan 11 negara sebagai zona merah penyebaran varian Omicron. Yaitu Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Nigeria, Afrika Selatan, Zambia, Zimbabwe, Hong Kong.

Baca juga : Hadapi Omicron, Sentra vaksinasi Anak Dibuka Di Ancol

Kata Luhut, masih banyak hal yang belum diketahui Indonesia mengenai Omicron. Namun, penelitian yang ada menunjukkan bahwa varian ini menyebar lebih cepat meski kemungkinan risikonya lebih ringan. "Berita baiknya, sampai saat ini tingkat kematian karena Omicron rendah. Meski kita tetap masih harus menunggu informasi tambahan,” imbuhnya

Pemerintah terus mewaspadai masuknya WNI dan WNA dari berbagai negara, baik melalui angkutan udara maupun laut. Karena itu, Pemerintah berencana melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk kedatangan. Salah satunya, membuka opsi meningkatkan masa karantina menjadi 14 hari dari sebelumnya 10 hari. Perpanjangan masa karantina ini mempertimbangkan kondisi penyebaran Omicron bila ke depan semakin meluas.

"Pemerintah akan kembali menyiapkan tempat-tempat karantina baru untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol yang ada. Pemerintah juga mengkaji kesiapan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk baru bagi pelaku perjalanan luar negeri yang akan pulang ke Tanah Air," kata Luhut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.