Dark/Light Mode

Tekan Kasus Omicron

Pemda Kawasan Aglomerasi Jabodetabek Harus Kompak

Sabtu, 22 Januari 2022 06:25 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Damar-Medcom).
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Damar-Medcom).

 Sebelumnya 
“Upaya flattening the curve atau memperlandai kenaikan kasus positif, harus dilakukan untuk mengurangi beban sistem kesehatan. Kuncinya adalah penegakan prokes dan akselerasi vaksinasi di tiap daerah,” tuturnya.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) ini meminta Panglima TNI dan Kapolri kembali menyiapkan isolasi terpusat di setiap daerah.

Dia juga mengingatkan seluruh kepala daerah dan jajaran di bawahnya untuk jujur terhadap data kasus Covid-19. “Jangan ada yang ditutupi,” ujar Luhut.

Baca juga : 5 Suspek Omicron Sehari, Ratusan Warga Kota Tangerang Positif Covid

Akun @AlbertSolo2 mengatakan, Jabodetabek akan menjadi daerah episentrum lonjakan kasus Omicron di Indonesia. Saat ini, kasus Omicron di Jabodetabek kembali mengalami peningkatan sejak akhir tahun lalu pascaliburan Natal dan Tahun Baru.

“Indonesia bakal menghadapi puncak Omicron pertengahan Februari sampai awal Maret. Jabodetabek diprediksi menjadi yang pertama mencatat lonjakan Omicron,” ungkap @WinJGR.

Menurut @fahiraidris, Jakarta merupakan pintu gerbang utama masuknya pelaku perjalanan internasional. Diperlukan kewaspadaan tingkat tinggi. Baik di Jakarta maupun daerah sekitarnya.

Baca juga : Alhamdulillah, Yang Wafat Nol

“Saat ini, koordinasi antar Pemerintah dan Pemprov DKI harus semakin diintensifkan, terutama pengetatan mobilitas, penguatan protokol kesehatan, vaksin, booster dan fasilitas pelayanan kesehatan,” tuturnya.

Akun @BantengKalap mengatakan, Pemerintah harus mempersiapkan Jakarta sekuat mungkin sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron. Soalnya, sejauh ini Jakarta selalu menjadi daerah pertama yang mengalami penyebaran.

Akun @siomaimangtata mengingatkan warga Jabodetabek membatasi mobilitas. Dia mengapresiasi tingkat kekebalan komunitas di wilayah aglomerasi Jabodetabek sampai 95 persen.

Baca juga : Dunia Alami Lonjakan Kita Harus Waspada

“Hanya saja, kalau masyarakatnya melonggarkan prokes, tetap saja penularan Omicron tidak bisa dibendung,” katanya. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.