Dark/Light Mode

Kasus Harian 2.000, 2 Pasien Omicron Meninggal

WHO Nggak Muji Kita Lagi

Minggu, 23 Januari 2022 08:27 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. (Foto: Shutterstock-angellodeco).
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. (Foto: Shutterstock-angellodeco).

 Sebelumnya 
WHO pun memberikan saran agar pemerintah meningkatkan pengawasan dan tes, mempercepat dan memperluas cakupan vaksiasi, melakukan pembatasan sosial yang terukur. “Selain itu, memberlakukan penyesuaian perjalanan,” tulis laporan WHO, seperti dikutip Reuters, kemarin.

Organisasi yang dipimpin Tedros Adhanom Ghebreyesus itu pun menyoroti lonjakan kasus Corona di DKI Jakarta. Dalam catatan WHO, kasus mingguan sejak 10 Januari hingga 16 Januari 2022 tercatat sebanyak 5.454.

Jumlah tersebut meningkat hingga 80 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara angka kematian meningkat 28 persen dari pekan sebelumnya.

Baca juga : Yah...Baru Aja Kehidupan Agak Normal, Eh Sudah Dibatasi Lagi

WHO pun menyoroti perkembangan kasus di Jawa Bali, yang meningkat dalam dua minggu terakhir. “Sangat penting bagi setiap pemerintah daerah untuk memantau secara ketat setiap kemungkinan klaster untuk memastikan respons cepat dan penahanan potensi wabah,” pesan WHO.

Meski memberikan sejumlah wejangan, WHO menilai perkembangan Corona di Indonesia masih terkendali. Tingkat penularan masih level rendah. Secara nasional, angka positivity rate masih berada di bawah 2 persen. Masih di bawah rekomendasi WHO yaitu 5 persen.

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman meminta masyarakat tidak meremehkan ancaman Corona yang kini mulai meningkat lagi. Saat ini, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran sudah merawat 2.636 pasien.

Baca juga : Alert!! Kasus Harian Tembus 850, Tertinggi Sejak 24 Oktober 2021

Sementara kasus harian sudah mencapai 3 ribu kasus per hari. Ia memprediksi, kasus ini akan terus meningkat setiap harinya.

Menurut Dicky, ancaman Corona bukan hanya karena varian Omicron yang cepat menular. Tapi juga ada pelonggaran protokol kesehatan. Jika ini tak segera dibenahi, ia khawatir akan terjadi gelombang ketiga.

Dicky menambahkan, beruntung saat ini pemerintah telah memulai vaksinasi booster atau dosis ketiga. Program ini sangat penting dalam upaya mengendalikan Corona. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.