Dark/Light Mode

Cegah Transmisi Lokal Omicron

Posko Desa Kudu Diaktifkan Lagi

Senin, 31 Januari 2022 07:35 WIB
Sejumlah warga turun dari bus untuk menjalani isolasi (karantina) di Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (30/1/2022). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Sejumlah warga turun dari bus untuk menjalani isolasi (karantina) di Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (30/1/2022). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron diperkirakan terus berlanjut sampai Maret. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pun meminta Posko Desa Dan Kelurahan diaktifkan lagi untuk mencegah transmisi meluas.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan, varian Omicron memiliki sifat yang lebih cepat menular. Apalagi, di kawasan padat penduduk. “Karena mereka sulit menjaga jarak,” ujar Sonny, kemarin.

Karena itu, Sonny meminta agar Posko Desa Dan Kelurahan segera diaktivasi untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

Baca juga : Penyebaran Omicron Tak Terjadi Jika Kita Menahan Diri

Dijelaskannya, Posko tersebut memiliki peran penting. Mereka, bisa melakukan karantina wilayah dalam skala yang lebih kecil. Atau yang sering disebut sebagai micro lockdown.

“Untuk menghindari penularan yang lebih luas, terutama di kawasan padat penduduk tadi,” terangnya.

Sonny mengungkapkan, dari hasil uji sequencing saat ini varian Omicron sudah mendominasi. Dilaporkan, kasus Omicron di Indonesia hampir menyentuh 2.000 kasus.

Baca juga : Jokowi-Tony Blair Dipastikan Hadir

Bahkan, kini varian Omicron juga telah menyebar melalui transmisi lokal. Tapi, masyarakat tidak perlu membedakan Omicron atau bukan variannya.

“Yang paling penting adalah Omicron bagian dari Covid-19, SARS-Cov2 dari virus Covid-19,” imbuh Sonny.

Berdasarkan data Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID), saat ini kasus Omicron di Indonesia sebanyak 1.857 kasus. Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, kasus Omicron di Indonesia telah mencapai 1.988 kasus.

Baca juga : PTM Di Tengah Lonjakan Omicron, Anak Bisa Kena Komplikasi Berat Covid

“Karena kita sudah menemukan kasus Omicron pada transmisi lokal, melakukan whole genome sequencing untuk memastikan Omicron atau tidak, secara terus-menerus, tentu akan menjadi sangat mahal,” bebernya.

Meski begitu, Sonny meminta semua pihak tidak panik. Indonesia sidah belajar banyak dari gelombang pertama di Januari-Februari dan gelombang kedua di Juni, Juli dan Agustus tahun lalu. Pemerintah sudah bersiap-siap dengan sejumlah langkah antisipatif.

“Pertama dalam hal deteksi, kedua dalam hal proteksi, yang ketiga dalam hal literasi. Itu kita gencarkan menerus. Pemerintah sudah menyiap­kan ya, kesiapan rumah sakit, termasuk obat-obatan, peralatan kesehatan, tenaga kesehatan dan seterusnya,” tandas Sonny. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.