Dark/Light Mode

Pengusaha Khawatir Pelaksanaan Pemilu 2024 Ganggu Pemulihan Ekonomi

Kamis, 3 Februari 2022 11:03 WIB
Foto: ilustrasi
Foto: ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia soal penundaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, diaminkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi.

Menurut Diana, hal itu tak lepas dari pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh dunia. 

"Hal ini semata-mata dengan pertimbangan belum tuntasnya pemulihan ekonomi di Indonesia," kata Diana, Kamis (3/2).

Baca juga : Inflasi Terjaga, Sinyal Pemulihan Ekonomi Kian Positif

Selain itu, lanjut Diana, tahun politik yang direncanakan berlangsung awal 2024 ini akan memanas. Tentu akan berpengaruh pada kondisi bangsa, khususnya pertumbuhan ekonomi. 

Menurut Diana, dalam ajang Pemilu, akan banyak energi yang terkuras untuk fokus pada keputusan penting yang menyangkut pemimpin negara.

"Kondisi ini yang membuat para pengusaha khawatir," ucapnya.

Baca juga : Partai Demokrat Dan PAN Pun Terbelah

Meski begitu, Diana menyadari betul usulan ini akan menimbulkan perdebatan di tengah-tengah publik. Karena itu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara Pemilu memutuskan mana yang terbaik.

Seperti diketahui, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, kalangan dunia usaha berharap jadwal Pemilu 2024 diundur di tengah masa pemulihan ekonomi. 

Bahlil mengatakan, saat ini seluruh negara di dunia tengah menghadapi dua persoalan besar yang sama, yaitu pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Baca juga : Menteri Siti Sebut Hutan Perkuat Ketahanan Pangan Dan Ekonomi Lokal

"Jika melihat dunia usaha, rata-rata mereka berpikir, bagaimana proses demokrasi dalam konteks peralihan kepemimpinan jika ada ruang dapat diundur,” kata Bahlil. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.