Dark/Light Mode

Mesra Di NTT

Bos NU Ngomongin Cinta Dengan Luhut

Minggu, 6 Februari 2022 08:45 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan Harlah ke-96 NU di Labuhan Bajo, NTT, Sabtu (5/2/2022) (Foto: ANTARA/HO-Humas PBNU).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan Harlah ke-96 NU di Labuhan Bajo, NTT, Sabtu (5/2/2022) (Foto: ANTARA/HO-Humas PBNU).

 Sebelumnya 
Sejak saat itu, Luhut tidak pernah jauh dari Ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. “Pak Luhut ini sahabat Nahdlatul Ulama. Beliau rupanya sudah jatuh cinta pada Nahdlatul Ulama sejak pertama kali berkenalan,” sebut mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.

Alasan lainnya Luhut mencintai NU karena NU penting bagi Indonesia. Tidak ada yang meragukan rasa nasionalis dan kecintaan Luhut terhadap Merah Putih.

Bahkan, Gus Yahya meminta agar anggota Banser hingga paramiliter milik NU dapat mencontoh mantan Menteri Keuangan era kepresidenan Gus Dur itu dalam hal mencintai negara. “Jangan sampai menjadi Banser tidak tahu caranya mencintai Indonesia. Malu sama Pak Binsar,” tegas dia.

Baca juga : Pencuri Tinggalin Uang Pengganti

Mendapat pujian itu, Luhut lantas membalasnya. Purnawirawan jenderal bintang empat itu mengatakan, kehadiran NU sangat dibutuhkan bagi negara. NU, kata Luhut, bukan hanya menjadi simbol organisasi besar umat Islam, melainkan juga banyak membawa perubahan, utamanya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“NU ke depan mampu tidak hanya sebagai pagar yang menjaga NKRI, namun juga berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi seraya berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman,” kata Luhut.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta kader NU untuk tidak terpancing isu bahwa Indonesia dikendalikan oleh negara lain. “Saya ulangi, tidak ada satu pun negara di dunia yang bisa mengendalikan Indonesia,” tegas Luhut.

Baca juga : Rangnick Siap Damai Dengan Martial

Eks Kepala Staf Kepresidenan itu menegaskan, Indonesia tak perlu berpihak ke mana-mana, sebab Indonesia berpihak kepada kepentingan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia.

“Kita berpihak kepada kepentingan kita dan kepentingan perdamaian dunia, itu supaya dipegang,” tutur Luhut.

Bahkan mantan Menko Polhukam itu juga memastikan tak ada yang bisa mengatur Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga : Kate Bosworth Cinlok Dengan Justin Long

“Jadi tidak ada yang bisa, apalagi seperti Pak Jokowi ada yang mau ngatur-ngatur beliau nggak akan terjadi, saya bisa pastikan sama teman-teman sekalian,” katanya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.