Dark/Light Mode

Tunda Blusukan, Larang Menteri Keluar Kota

Jokowi Mulai Tarik Rem Darurat

Senin, 7 Februari 2022 08:37 WIB
Presiden Joko Widodo. (Foto: Tangkapan Layar YouTube 
Sekretariat Presiden).
Presiden Joko Widodo. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah sepertinya mulai ancang-ancang menarik rem darurat seiring melonjaknya kasus Corona. Tanda-tanda itu terlihat dari keputusan Presiden Jokowi menunda blusukan dan melarang para menterinya melakukan kunjungan kerja ke luar kota.

Saat dihajar Corona varian Delta pada bulan Juni dan Juli 2021, Jokowi yang biasanya gemar blusukan, memilih hanya stand by di Istana. Kadang di Istana Negara Jakarta, kadang di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Bahkan mayoritas rapat-rapat kabinet saat gelombang 2 itu, hanya dilakukan melalui daring. Begitupun ketika menghadiri dan memberikan sambutan dalam berbagai forum nasional maupun internasional. Jokowi memilih hadir secara online.

Baca juga : Jenius Luncurkan Fitur Investasi, Mulai Dari Rp 10 Ribu

Jokowi baru memulai keluar Jakarta, setelah kasus Corona di Tanah Air benar-benar melandai. Tepatnya, di bulan Oktober 2021, Jokowi mulai lagi melakukan blusukan, kegiatan yang selama ini melekat sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Solo. Hampir tiap pekan, Jokowi terbang ke berbagai daerah, mengikuti berbagai kegiatan seperti vaksinasi, meresmikan proyek infrastruktur, bagi-bagi sertifikat hingga menghadiri undangan lainnya.

Kegiatan seperti itu, berlanjut sampai pekan kemarin. Selama 3 hari, eks Gubernur DKI Jakarta itu, blusukan ke berbagai daerah di Sumatera Utara. Selama tiga hari di sana, Jokowi menggelar macam-macam kegiatan. Mulai dari membagikan sertipikat tanah, momotoran, meresmikan jalan tol dan pelabuhan, menyapa para petani jeruk, sampai memberikan bansos kepada warga yang terdampak pandemi.

Namun, kegiatan blusukan Jokowi tersebut tampaknya akan menjadi yang terakhir untuk sementara waktu. Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan, ke depan, kegiatan presiden akan diganti via online. Langkah tersebut diambil setelah melihat perkembangan Corona di Tanah Air.

Baca juga : Kepada Jokowi, Anies Tunjukkan Kepatuhan

“Setiap ada lonjakan (kasus Corona) dan ada perubahan situasi, maka kunjungan kerja dievaluasi. Jadi, sementara akan dilakukan daring (dalam jaringan),” kata Heru, saat dikonfirmasi, kemarin.

Sampai kapan? Heru tak menjelaskan secara detail. Kata dia, penundaan agenda blusukan Presiden tersebut akan dilakukan sambil memantau tren perkembangan kasus Corona. Jika kasus sudah melandai lagi, agenda blusukan pasti akan digelar lagi.

Keputusan ini membuat Jokowi yang diagendakan menghadiri puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Selasa besok (8/2) terpaksa digelar secara daring dari Istana Kepresidenan Jakarta atau Bogor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.