Dark/Light Mode

BOR Pasien Covid-19 Naik Terus

Fasilitas Layanan Kesehatan Jangan Sampai Ambruk Ya..!

Senin, 14 Februari 2022 08:00 WIB
Ilustrasi. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) semakin tinggi. Pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 30 persen, atau sekitar 26.254 dari total 87.810 tempat tidur yang disediakan untuk pasien Covid-19 secara nasional.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mayoritas pasien yang masuk rumah sakit memiliki gejala ringan dan tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala/OTG). Sisanya, diisi pasien dengan gejala sedang dan berat.

“Hingga Sabtu (12/2), untuk kapasitas rumah sakit, tempat tidur yang terpakai 30 persen. Sedangkan tempat isolasi yang terpakai 31 persen dan 20 persen tempat ICU yang terpakai,” kata Nadia.

Baca juga : Fasilitas Kesehatan Terancam Kolaps

Sebelumnya, per Kamis (10/2), Kementerian Kesehatan mencatat, secara rata-rata tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di rumah sakit nasional telah mencapai 28 persen. Sehari berselang, keterisian BOR menjadi 29 persen. “Artinya, perlahan-lahan terjadi kenaikan,” ujar dia.

Nadia mengatakan, kenaikan angka perawatan pasien Covid-19 memang harus dikontrol agar layanan kesehatan masyarakat tidak terpengaruh signifikan.

Dia mengimbau masyarakat yang tidak bergejala dan gejala ringan, melakukan isolasi mandiri dan terpadu. Pemerintah juga terus meningkatkan testing.

Baca juga : Kapolri: Hadapi Lonjakan Covid-19 Harus Dengan Upaya Maksimal

Dengan begitu, skema mendorong masyarakat yang gejala ringan dan OTG untuk isolasi di rumah menjadi strategi pilihan agar pasien yang lebih membutuhkan, termasuk mereka yang bergejala berat dan kritis, dapat memperoleh perawatan intensif.

Menurut dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali mengalami tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini juga berdampak terhadap tingginya kasus kematian.

Pada Sabtu (12/2), terdapat 55.209 kasus Covid-19 harian. Total ada 4.763.252 kasus Covid-19 di Tanah Air. Sementara, kasus kematian Covid-19 bertambah 107, sehingga total kasus kini mencapai 145.065.

Baca juga : Kasus Covid Melonjak, KAI Pastikan Operasional Kereta Sesuai Prokes

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama meminta masyarakat tenang dan bijak menyikapi meningkatnya kasus Covid-19 yang sebagian berasal dari varian Omicron. Apalagi, sebagian besar pasien varian Omicron bergejala ringan.

“Memang dunia berhadapan dengan varian baru yang penularannya sangat cepat. Namun, spektrumnya sebagian besar bergejala ringan hampir 80 persen, meski sampai 20 persen ada juga yang bergejala sedang, berat, bahkan ada yang sampai meninggal dunia,” tutur dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.