Dark/Light Mode

Kenapa Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid?

Senin, 14 Februari 2022 08:15 WIB
Ilustrasi, Vaksinasi Covid-19. (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)
Ilustrasi, Vaksinasi Covid-19. (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)

 Sebelumnya 
Atau, bisa dideteksi dengan mengukur kecepatan napas yang berada pada frekuensi di bawah 20 per menit, maka dianggap normal. Sedangkan ketika mendekati 25-30 per menit, maka diharapkan waspada.

Masyarakat Indonesia tak perlu khawatir tertular ketika ada tetangganya yang terinfeksi Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri.

Yang terpenting adalah pencegahan dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan vaksin Covid-19.

Baca juga : Anastasya Khosasih, Bikin Cowok Mimisan

Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) sangat dianjurkan di masa peningkatan kasus seperti sekarang. Sayangnya, dia memandang saat ini masih banyak ditemui masyarakat yang abai prokes.

“Sederhananya, dengan tidak menaati prokes, bukan berarti herd immunity akan terbentuk dengan sendirinya. Kita harus tetap berhati-hati, karena meski mengalami gejala ringan selalu ada risiko perburukan,” ingatnya.

Apalagi, masyarakat Indonesia saat ini, terutama lansia, banyak yang masih belum divaksinasi.

Baca juga : Kisah Rezki, Penyandang Autoimun Yang 4 Kali Kena Covid

“Karena itu sikap hati-hati dan taat prokes sangat perlu untuk diketatkan,” tegas Tonang.

Dia yakin, dengan percepatan vaksin yang saat ini dilakukan, prokes yang dijaga, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 di Indonesia akan berkurang dan pandemi berakhir.

Tonang mendukung upaya Pemerintah gencar melaksanakan vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sosialisasi prokes juga makin digencarkan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.