Dark/Light Mode

Anies-RK

Duet Kurang “Bensin” Butuh Tiket Gratisan

Sabtu, 19 Februari 2022 08:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Humas Pemprov Jabar).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Humas Pemprov Jabar).

RM.id  Rakyat Merdeka - KARENA sering mempertontonkan kemesraan di ruang publik, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) disebut-sebut berpotensi jadi pasangan ideal di Pilpres 2024. Kalau sampai berduet, seperti apakah duet Anies-RK? Menurut Fahri Hamzah, duet ini oke, tapi “kurang bensin”.

Bensin yang dimaksud Fahri itu terkait bahan bakar untuk nyapres. “Dua-duanya kayaknya gak punya fulus. Kita doakan dapat tiket gratis,” tulis Fahri, di akun Twitternya @fahrihamzah, kemarin. Eks politisi PKS yang sekarang jadi Waketum Partai Gelora itu, mencuitkan hal ini mengomentari sebuah berita tentang duet Anies-RK pasca main bola bareng di Jakarta International Stadium (JIS).

Sontak, warganet yang pro Anies-RK, sebel dengan cuitan eks Wakil Ketua DPR itu. Sebaliknya, yang tidak menyukai duet ini, kegirangan. Hingga tadi malam, cuitan Fahri itu sudah disukai 862 kali, 162 retweet dan 347 komentar. Apa tanggapan Anies dan RK soal pernyataan Fahri? Sampai tadi malam, kedua gubernur itu, belum berkomentar.

Baca juga : Paul Munster Keluhkan Mental Skuad The Guardian

Namun, sebelumnya RK mengakui, tidak mudah untuk nyapres. Sebab, dibutuhkan modal tidak sedikit, bahkan hingga triliunan rupiah. “Saya dengar untuk jadi presiden, menurut riset, (katanya) Rp 8 triliun, ini duit dari mana Rp 8 triliun,” kata RK. Sementara itu, loyalis Anies, Geisz Chalifah menilai, pernyatan Fahri ini sebetulnya sangat terlambat.

Karena selaku pendukung, ia sudah menyadari itu. Bahkan berkali-kali mengatakannya di berbagai media. Bahwa Anies memang tidak memiliki dana dan tidak memiliki partai. “Yang pak Anies miliki cuma prestasi,” kata Geisz, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. Dengan prestasi yang ditorehkan Anies itulah, sebut Geisz, elektabilitas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, melejit. Soal dana, kata dia, bukan lah segala-galanya bagi partai politik.

“Partai selain butuh dana, juga butuh figur untuk mengangkat partai itu sendiri. Pak Anies popularitasnya melesat sekali,” lanjutnya. Buktinya, Anies bisa maju di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta juga tidak dalam keadaan tajir. Namun, ada saja partai yang mau memberikan tiket kepadanya. “Kita telah buktikan pilgub yang tidak transaksional.

Baca juga : Menko PMK: Zakat Kurangi Beban Ekonomi Warga Di Masa Pandemi

Waktu itu, dia bilang cuma punya Innova dan rumah,” kenang Geisz. Ia melanjutkan, soal keberadaan relawan yang mulai terbentuk di berbagai daerah belakangan ini, sama sekali tidak diorkestrasi. Tapi muncul secara spontanitas dari bawah. Sehingga Anies tak perlu merogoh koceknya.

“Karena jadi bagian dari Anies Baswedan itu membanggakan, baik yang didekat dia maupun yang mendukungnya. Apa yang disampaikan itu yang ditunaikan. Dia adalah pemimpin yang sangat layak untuk diberikan amanah,” tandasnya.

Bagaimana penilaian pengamat? Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, cuitan Fahri adalah tamparan keras buat duet Anies-RK. Menurutnya, kritikan Fahri itu rasional. “Karena kalau nggak punya uang nggak bisa beli partai. Kalau nggak punya partai nggak bisa nyalon,” kata Ujang, tadi malam.

Baca juga : Bisnis Industri Minuman Sari Buah Masih Manis

Menurutnya, Pilgub 2017 tak relevan dijadikan bukti bahwa Anies tetap bisa maju walaupun tanpa fulus. Karena faktanya adalah orang-orang berpengaruh di belakang Anies yang memuluskan pencalonannya. Ditambah, Calon Wakil Gubernurnya saat itu, yakni Sandiaga Uno juga adalah seorang konglomerat.

Sementara, pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio masih meyakini masih ada partai yang lurus dan idealis. Tak selalu mengedepankan duit untuk mendapatkan tiketnya. “Yang dikatakan bang Fahri, nggak salah-salah amat. Tetapi optimisme itu harus dijaga dengan baik.

Apalagi kerjanya Anies dengan RK baik-baik saja selama ini. Komunikasi dengan parpol juga baik-baik aja,” kata Hendri kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. “Nggak sepenuhnya benar lah apa yang dikatakan Bang Fahri. Saya sih yakin, selama kerjanya bagus pasti ada parpol yang mau dorong. Jokowi salah satu buktinya, naah,” pungkasnya.  [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.