Dark/Light Mode

Kematian Covid-19 Naik Terus

Nggak Ada Alasan Lagi Ogah Divaksin

Minggu, 20 Februari 2022 08:05 WIB
Ilustrasi, Vaksinasi Covid-19. (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)
Ilustrasi, Vaksinasi Covid-19. (Foto: Dwi Pambudo/RM.id)

 Sebelumnya 
Sementara untuk keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Covid-19 di rumah sakit, Nadia memastikan masih aman. Saat ini BOR masih 30 persen.

Kebijakan agar rumah sakit merawat pasien sedang, berat, kritis, dan yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan diharapkan bisa meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan. Sehingga memaksi­malkan penanganan Covid-19 oleh pihak rumah sakit.

Baca juga : Kematian Covid Meningkat, Kapolda Fadil Genjot Vaksinasi Lansia

“Kalau kasus umumnya ringan dan tidak bergejala. Kita sudah melihat bahwa ketersediaan tempat tidur dengan jumlah pasien yang diisolasi saat ini masih cukup rendah,” tutur Nadia.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoernban menyoroti angka kematian Covid-19 di Indonesia. “Yang memprihatinkan adalah jumlah kematian yang terus meningkat,” kata Zubairi, dalam cuitannya di akun Twitter, @ProfesorZubairi.

Baca juga : Penyebaran Covid Harus Diputus, Kontak Erat Jangan Takut Dites

Lonjakan angka kematian tidak bisa dianggap biasa-biasa saja. Apalagi disebabkan oleh Covid-19. Nyawa setiap orang amat sangat berharga. Sebab itu, berapa pun yang meninggal harus diantisipasi.

“Jangan menormalkan jumlah kematian ini kemudian dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia. Tidak ada satu pun kematian yang baik-baik saja,” jelasnya.

Baca juga : Rt Covid-19 Naik Jadi 1,13, Pemerintah Siapkan Langkah-langkah Mitigasi

Epidemiolog Tri Yunis Miko Wahyono menilai angka kematian akibat Covid-19 bisa jadi lebih dari data Satgas Penanganan Covid-19. Padahal seharusnya setiap angka kematian harus tercatat lalu diikuti dengan upaya menekan kasusnya.

“Kalau tidak nanti bahaya. Nanti bisa kecolongan kalau suatu daerah banyak yang mati lalu Pemerintah tidak tahu apa intervensi yang harus dilakukan ke daerah. Itu bisa kacau,” ujar Miko, sapaan akrabnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.