Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
“Masyarakat kita, generasi muda kita lebih memilih hal-hal yang instan, mereka hanya mengunjungi media sosial YouTube dan sebagainya, untuk belajar agama. Maka, jangan sampai mereka terjerumus kepada hal-hal yang kita semua tidak inginkan,” imbuhnya.
“Belajar dan bertanyalah kepada para tokoh, para ustad yang memiliki pemahaman agama yang luas, yang layak untuk dijadikan sumber, atau datang ke Kantor MUI Palu, Kantor MUI terbuka untuk umum,” ujarnya. MUI Palu juga menyiapkan konten media sosial yang berfungsi sebagai media edukasi dan dakwah.
Baca juga : Maria Ozawa Kini Jadi YouTuber
Prof Zainal juga meminta para mubaligh di daerah itu agar melawan dakwah yang mengandung narasi intoleransi dan radikalisme di media sosial.
Guru Besar Pemikiran Islam Modern UIN Datokarama Palu itu menambahkan, ketergantungan manusia terhadap media sosial, bisa dimanfaatkan sebagian kelompok untuk menyebarkan informasi/dakwah yang mengandung narasi intoleransi dan radikalisme.
Baca juga : Samba Tancapkan Kuku Di Conmebol
Bahkan, media sosial dijadikan alat untuk mendoktrin seseorang agar mau dan bersedia mengikuti paham dan pendapat yang dianut kelompok radikal.
“Maka ini harus dilawan, media sosial harus dioptimalkan fungsinya oleh kita masing-masing, untuk melawan intoleransi, radikalisme dan terorisme,” ucapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya