Dark/Light Mode

Konvensi Capres NasDem Terancam Gatot

Paloh: Semua Pengen Jadi Presiden

Rabu, 23 Februari 2022 08:35 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh. (Foto: Dok. NasDem).
Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh. (Foto: Dok. NasDem).

 Sebelumnya 
Meskipun konvensi batal, Paloh mengaku, partainya sudah punya tiga calon untuk diusung sebagai capres. Ketiga nama itu sekarang masih digodok oleh tim dari internal NasDem. Kandidat itu akan melalui proses kristalisasi atau pengerucutan.

“Tahun ini kami akan sampaikan nanti siapa yang akan menjadi calon presiden dari NasDem untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang,” jelas politisi berusia 70 tahun itu.

Rencana NasDem membuka konvensi capres sebenarnya sudah lama dibunyikan. Tepatnya pada Kongres NasDem 2019 lalu. Penyeleksiannya dengan mekanisme pemilihan seperti uji publik, uji intelektual, hingga uji integritas.

Baca juga : Jokowi Resmikan NasDem Tower, Surya Paloh Berkaca-kaca

Saat itu, NasDem sudah membocorkan tiga nama yang sedang dilirik dan akan diundang untuk ikut konvensi capres. Ketiganya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Di Ulang Tahun ke-9 NasDem tahun 2020, Paloh kembali bicara konvensi capres. Selain dihadiri Jokowi, tiga kepala daerah di provinsi Jawa juga turut hadir. Seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa. Semuanya hadir secara virtual.

Direktur Ekskutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah mengaku tidak kaget kalau akhirnya konvensi capres NasDem batal. Menurutnya, sejak awal Nasdem melemparkan wacana konvensi capres hanya sebagai strategi menarik simpati publik. “Targetnya, agar elektoral partainya ikut naik,” tukas Dedi.

Baca juga : Partai Gurem Terancam Gagal Usung Capres

Menurutnya, meniadakan konvensi dengan alasan keterusungan hanya alasan normatif. Di belakang itu, NasDem sudah memiliki tokoh potensial.

“Jika dilihat dari situasinya mungkin saja Anies Baswedan tokoh utama incaran NasDem,” pungkas pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Untuk diketahui, konvensi capres di Indonesia pertama kali digelar Partai Golkar menjelang Pilpres 2004. Saat itu, dua nama bersaing merebut tiket capres yang diusung Golkar, yakni Prabowo Subianto dan Wiranto. Dalam voting, Wiranto yang akhirnya keluar sebagai pemenang dan kemudian maju sebagai capres dari Partai Golkar yang berpasangan dengan Salahuddin Wahid alias Gus Solah.

Baca juga : Gatot Memohon-mohon Ke Hakim

Demokrat jadi partai kedua yang ikut menggelar konvensi capres jelang Pilpres 2014. Ada 11 nama yang saat itu mengikuti konvensi tersebut. Sayangnya, hingga Pilpres 2014 selesai, nasib 11 peserta itu tidak jelas. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.