Dark/Light Mode

Asal Sinerginya Nyambung Dan Kuat

Konsep Pentahelix Dalam Penanggulangan Terorisme Bisa Berhasil

Kamis, 24 Februari 2022 14:40 WIB
Guru Besar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia Prof Hamdi Muluk (Foto: Istimewa)
Guru Besar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia Prof Hamdi Muluk (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Hamdi melanjutkan, meskipun berdasarkan data mengenai jumlah kelompok radikal ini masih minoritas, namun hal tersebut tetap penting untuk mewaspadai kelompok ‘sempalan’ tersebut. “Meskipun mereka cuma kelompok sempalan, tapi kalau dibiarkan tentunya bisa membesar dan menjadi masalah serius yang dapat membahayakan keberlangsungan bangsa. Harus terus diwaspadai, jangan sampai dibiarkan,” ujarnya.

Untuk itu, dalam rangka mensukseskan kebijakan pentahelix, menurutnya penting bagi BNPT untuk menyamakan persepsi bersama kelima komponen tersebut. Juga membangun kesadaran bersama terkait masalah radikal terorisme yang menjadi urgensi dan ancaman bersama. “Konsep Pentahelix ini akan berhasil sepanjang persepsinya disamakan terlebih dahulu di antara lima komponen tersebut, termasuk juga sense of urgency-nya,” tegasnya.

Baca juga : Imbang 3-3 Lawan Persebaya, Pelatih Banggakan Semangat Tempur Skuad Persija

Ia menilai, kesadaran itu tidak mungkin tumbuh di antara lima komponen tersebut jika pemahamannya tidak sama. Sehingga perlu penanaman pengetahuan terutama kepada para pimpinan ormas, lembaga dan stakeholder dari lima komponen Pentahelix tersebut. “Pemahaman itu bermula dari pengetahuan, Jadi decision maker serta leader-leader di lima komponen itu harus tercerahkan. Diharapkan persepsinya sudah sama, pengetahuannya tercukupi dan punya kewaspadaan yang sama juga," jelas Hamdi.

Ia menambahkan, setidaknya ada tiga hal yang harus ditumbuhkan oleh setiap stakeholder termasuk masyarakat dalam konteks semangat dalam upaya untuk memerangi terorisme melalui kolaborasi antar lapisan. “Pertama, harus ditumbuhkan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama. Kalau kita lalai bukan tidak mungkin negara kita yang beragam ini akan terpecah belah. Jadi urgency masalah ini harus ditingkatkan,” katanya.

Baca juga : PLN Siagakan Unit Kerja Di Berbagai Daerah Jadi Sentra Penanggulangan Bencana

Kedua, semangat untuk selalu mengingatkan kepada generasi muda kita untuk selalu waspada terhadap penyebaran paham-paham yang dilakukan oleh kelompok radikal dan terorisme. Pasalnya anak muda hingga saat ini masih menjadi kelompok yang rawan untuk dipengaruhi.

“Ketiga memahamkan kepada seluruh stakeholder Pentahelix ini terkait akibat dan dampak yang akan terjadi apabila agenda kelompok radikal itu bisa berhasil. Intinya kewaspadaan dari lima komponen Pentahelix itu adalah keniscayaan,” tuturnya.

Baca juga : Setahun Jenderal Sigit Jabat Kapolri, Setapak Perubahan Wujudkan Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat

Koordinator Program Master dan Doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menuturkan, dalam perannya sebagai akademisi juga bertanggung jawab untuk ikut dalam upaya penguatan kebijakan Pentahelix dengan membangun kewaspadaan. “Pucuk pimpinan perguruan tinggi harus punya kesadaran yang sama juga tentang pentingnya masalah ini. Membangun kewaspadaan dari berbagai lini di lingkup perguruan tinggi. Terus memantau dan melakukan pemetaan agar tidak mudah disusupi.”jelas Hamdi.

Ia menegaskan kembali akan pentingnya totalitas dalam upaya penanggulangan terorisme mengingat pergerakan kelompok radikal yang semakin massif dan militan. “Kita butuh kolaborasi. Karena mereka ‘alot’ maka kita harus all out,” tandas Hamdi. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.