Dark/Light Mode

KH Nasaruddin Umar Kasih Tausiah Di Acara 40 Hari Wafatnya H. Margiono

Fisiknya Memang Telah Mati, Jasa Almarhum Tetap Hidup

Minggu, 13 Maret 2022 06:43 WIB
KH. Nasaruddin Umar. (Foto: RM).
KH. Nasaruddin Umar. (Foto: RM).

Beres menerima penghargaan dari PWI, keempat anak almarhum harus kembali menerima cinderamata berupa buku berjudul “Extraordinary Margiono Wartawan Cerdik, Dalang Nyentrik”. Ini merupakan kumpulan tulisan dan inspirasi tentang almarhum. Kali ini yang memberikan adalah Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara. Selain kepada keempat anak almarhum, buku tersebut juga diserahkan kepada Atal S Depari, dan beberapa perwakilan sahabat almarhum.

Setelah itu, giliran Prof Nasarudin Umar yang berbicara di hadapan jemaah. Nasar membuka nasihatnya dengan mengenang sosok almarhum. Diakui Nasar, beberapa hari sebelum almarhum wafat, dirinya sempat ngobrol banyak. Dipertemukan di acara pernikahan.

Baca juga : Pemerintah Tidak Panik

“Beliau meminta saya untuk ngajar sekali dalam sebulan di masjid dekat rumahnya. Saya mengiyakan. Makanya pas saya dapat kabar beliau sudah tidak ada, rasanya tidak percaya,” cerita Nasar membuka tausiahnya.

Pertemuan tersebut diakui mantan Wakil Menteri Agama itu masih terngiang-ngiang di ingatan. Terharu, karena almarhum sempat menyatakan ingin pergi selamanya dalam keadaan husnul khatimah.

“Saya nggak tahu kenapa beliau sampai bicara, Pak Nasar kita sudah harus memperbaiki kualitas akhirat kita. Saya minta Pak Nasar ngajar setiap bulan di masjid. Saya iyakan waktu itu,” sebutnya, menirukan omongan almarhum.

Baca juga : Luhut Maju Tak Gentar Bawa Big Data 100 Juta

Dia yakin, rencana almarhum diganjar dengan pahala yang berlimpah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. “Mudah-mudahan niat baik itu dicatat oleh Allah. Sebab di dalam hadis Nabi Muhammad itu baru rencana sudah dihargai sama pahalanya dengan dilaksanakan. Sebaliknya, rencana buruk baru diganjar pas melakukan,” sebut dia.

Lebih lanjut, Nasar mengakui almarhum merupakan sosok yang berjasa baginya. Berkat Rakyat Merdeka rutin memuat tulisannya, Nasar dihadiahi penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). “6.000 artikel dalam 5 tahun terakhir. Pengakuan MURI ini cuma ada di Indonesia. Saya nggak tahu benar atau tidak, tapi jelasnya itu pengakuan MURI,” terang dia, sambil mendoakan almarhum agar mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya.

Almarhum telah mengorbankan kepentingan pribadi demi bangsanya, kolega koleganya seprofesi. “Makanya saya berkesimpulan almarhum secara fisik udah mendahului, tapi insya Allah jasa beliau akan tetap hidup seperti diabadikan di dalam Alquran, bahkan senantiasa mendapatkan rizkinya,” harap Nasar. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.