Dark/Light Mode

86,6 Persen Penduduk RI Usia 1 Tahun Ke Atas, Ternyata Sudah Punya Antibodi SARS-CoV-2

Jumat, 18 Maret 2022 16:33 WIB
Ahli Epidemiologi UI Iwan Ariawan dalam konferensi pers Hasil Survei Serologi Nasional, Jumat (18/3). (Foto: YouTube)
Ahli Epidemiologi UI Iwan Ariawan dalam konferensi pers Hasil Survei Serologi Nasional, Jumat (18/3). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil Serologi Survei Nasional yang dilakukan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), LBM Eijkman, dan Prodia pada November-Desember 2021 memperkirakan, sebanyak 86,6 persen penduduk Indonesia usia 1 tahun ke atas, telah memiliki antibodi SARS-CoV-2.

Hal ini disampaikan Epidemiolog UI/Ahli Pemodelan Statistik, Iwan Ariawan dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual, melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (18/3).

"Memiliki antibodi SARS-CoV-2 tak berarti membuat mereka tak bisa terinfeksi. Mereka masih mungkin terinfeksi. Tapi, dengan memiliki antibodi, risiko terkena gejala berat atau meninggal dunia bila terinfeksi Covid, akan jauh berkurang," jelas Iwan.

Baca juga : AHF Resni Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Asia Hoki 2022

Dia menyampaikan, proporsi penduduk yang memiliki antibodi SARS-CoV-2 mencetak angka tertinggi pada mereka yang telah divaksin dua kali. Angkanya mencapai 99,1 persen.

Sementara yang baru satu kali vaksin, hanya 91,3 persen.

"Jadi memang, vaksinasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan proporsi penduduk yang memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2," tandas Iwan.

Baca juga : Pengamat: 2 Tahun Nggak Pernah Naik, Sudah Waktunya Revisi Harga

Tujuan Survei Serologi

Pada kesempatan yang sama, Ahli Epidemiologi/Biostatistika UI Pandu Riono mengatakan, survei serologi bertujuan untuk mengestimasi proporsi orang di populasi yang mempunyai antibodi terhadap SARS-CoV-2, berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pernah terdiagnosis COVID-19 dan status vaksinasi.

"Selain itu, juga dapat digunakan untuk mempelajari distribusi kadar antibodi berdasarkan riwayat infeksi dan vaksinasi," ujar Pandu.

Baca juga : Luhut: Lansia 60 Tahun Ke Atas, Belum Divaksin 2 Kali, Punya Komorbid Eloknya Di Rumah Saja

Survei ini mengambil di wilayah aglomerasi 9 provinsi  (47 kabupaten/kota) serta wilayah non aglomerasi di 25 provinsi (53 kabupaten/kota). 

Secara acak, terpilih 20 penduduk usia 1 tahun ke atas sebagai sampel utama, dan 60 penduduk sebagai sampel cadangan di setiap desa/kelurahan terpilih. 

Survei dilakukan dengan metode stratified two-stage cluster sampling design di setiap kabupaten/kota terpilih. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.