Dark/Light Mode

Pertamax Termurah Di Kelasnya

Pengamat: 2 Tahun Nggak Pernah Naik, Sudah Waktunya Revisi Harga

Selasa, 15 Maret 2022 10:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax yang dijual Pertamina saat ini menjadi paling murah di kelasnya. Kondisi tersebut dinilai bisa memberatkan PT Pertamina di tengah melonjaknya harga minyak dunia.

Untuk itu, penyesuaian harga Pertamax dirasa perlu dilakukan demi menjaga kelangsungan bisnis Pertamina.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai, secara regulasi Pertamina sangat berpeluang menyesuaikan harga Pertamax.

Kenaikan harga Pertamax mendekati harga produk sejenis dari perusahaan lain tidak akan menjadi masalah, karena dampak terhadap inflasi seharusnya terkendali.

“Dampak inflasi tidak akan diteruskan karena akan terhenti pada pengguna akhir. Pertamax tidak terkait langsung dengan proses produksi dan distribusi barang dan jasa,” ujar doktor Kebijakan Publik Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta, Senin (14/3/2022).

Baca juga : Basarah Nilai Keppres Hari Penegakan Kedaulatan Negara Sudah Objektif

Menurut Komaidi, kenaikan harga minyak dunia saat ini kian memberatkan Pertamina. Harga Pertamax yang berlaku saat ini masih menggunakan acuan asumsi harga minyak Indonesia atau ICP APBN 2022 yang ditetapkan 65 dolar AS per barel.

"Padahal, harga minyak dunia terus menunjukkan tren peningkatan jauh di atas asumsi tersebut," imbuhnya.

Dari sisi konsumsi kata dia, pengguna Pertamax juga terus bertambah. Pemilik kendaraan bermotor banyak yang menggunakan produk Pertamax karena berkualitas dan ramah lingkungan dibandingkan BBM dengan RON di bawahnya.

Total konsumsi konsumsi Pertamax secara nasional pada 2021 mencapai 12 persen, naik dari total konsumsi pada 2020 yang tercatat 8 persen.

“Kewenangan penentuan harga BBM nonsubsidi ada pada badan usaha. Namun itu juga bergantung pada pemegang saham,” jelasnya.

Baca juga : Notaris Yang Terima Rp 10 M Dari Pengadaan Tanah Munjul Sudah Kembalikan Sebagian Uangnya Ke KPK

Komaidi menambahkan, prasyarat utama bagi Pertamina untuk menyesuaikan harga Pertamax adalah melakukan komunikasi dengan Pemerintah. Jika Pemerintah memberi restu, Pertamina tentu bisa menaikkan harga Pertamax.

“Tidak menjadi terlalu harus diumumkan seperti BBM subsidi. Karena pelaku lain juga demikian,” tukas dia.

Peneliti pada Center for Economics and Development Studies, Padjadjaran University (CEDS UNPAD) Yayan Setyakti, mengatakan alangkah baiknya, harga BBM domestik mendekati harga internasional.

"Minimal 80-90 persen dari harga internasional," katanya.

Hal ini menurutnya, untuk menjaga keseimbangan agar pasar domestik tetap terjaga dan untuk menghindari kelangkaan pasokan, karena BBM bisa diselundupkan ke luar negeri.

Baca juga : Disparitas Harga Terlalu Jauh, Pengamat: Sudah Waktunya Pemerintah Naikkan Harga Solar Nonsubsidi

“Walaupun harga BBM lebih mahal, supply bisa dijaga daripada harga murah tetapi berbondong-bondong antre,” ujar staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad ini.

Menurut dia, kebijakan untuk menahan harga Pertamax tidak baik bagi perekonomian. Jika harga BBM yang menjadi kewenangan badan usaha, ditahan harganya akan memberikan cost yang lebih banyak bagi ekonomi.

“Fungsi nilai keekonomisan dari harga ini karena untuk mengurangi impor migas, sulit untuk mengurangi konsumsi migas, terkecuali dengan menaikkan harga,” katanya.

Untuk diketahui, hingga awal Maret 2022, BBM Pertamax dengan kadar oktan (RON) 92 itu dijual Rp 9.000 per liter di sejumlah daerah di Tanah Air.

Jauh di bawah harga produk BBM RON 92 lainnya dari pesaing Pertamina yang berkisar Rp 11.900-Rp 12.990 per liter. Apalagi, harga Pertamax juga tidak pernah naik sejak lebih dari dua tahun terakhir. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.