Dark/Light Mode

Soal Mundurnya Softbank

Bambang Susantono: Jangan Khawatir, Kalau Struktur Otorita IKN Baik, Investor Datang Sendiri

Jumat, 18 Maret 2022 20:25 WIB
Presiden Jokowi saat menerima Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Kepala Badan Otorita IKN Dhony Rahajoe, bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/3). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi saat menerima Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Kepala Badan Otorita IKN Dhony Rahajoe, bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/3). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono meminta masyarakat tak khawatir soal mundurnya SoftBank, sebagai salah satu calon investor dalam pembangunan IKN.

Menurutnya, bila struktur Otorita IKN baik, investor akan datang dengan sendirinya.

"Mitra-mitra itu ada berbagai macam. Ada institusi besar, ada yang tingkatnya menengah. Juga investor yang kelasnya mungkin hanya pada satu sektor, atau pada satu jenis tertentu. Misalnya investor dalam pendidikan, kesehatan, atau komersil area," jelas Bambang dalam keterangan pers, usai diterima Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat (18/3).

"Mohon masyarakat tidak usah terlalu khawatir. Karena ini merupakan proses, proses dari satu kerja sama dengan swasta yang sebetulnya biasa di dunia pembangunan seperti ini,” tandasnya.

Baca juga : Ini Dia Bambang Susantono, Calon Kuat Kepala IKN

Alasan Softbank Mundur

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap alasan di balik mundurnya SoftBank Group Corp, sebagai investor Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Rabu (16/3).

"Saham SoftBank di bursa saham Jepang anjlok dalam 6 bulan terakhir. Mereka mundur sejak sahamnya drop," ujarnya.

Alasan lainnya, terkait dengan penempatan pendanaan, yang salah satu sumbernya berasal dari negara Timur Tengah, yakni SoftBank Vision Fund.

Baca juga : KSP: Jokowi Punya Banyak Nama Calon Kepala Otorita IKN

Pendanaan tersebut pertama kali dibentuk pada 2017 dan didukung Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Namun, kedua negara tersebut sekarang telah meninggalkan pendanaan SoftBank Vision Fund.

"Sekarang dana dari yang tadinya ke SoftBank, itu dana vision keduanya nggak jalan, itu 100 miliar dolar AS. Itu yang kita coba ambil sekarang dari tim Saudi dan dari Abu Dhabi," beber Luhut.

Seiring mundurnya Softbank, CEO Softbank Masayoshi Son tak lagi menduduki posisi sebagai Dewan Pengarah Pembangunan IKN. 

Sementara Dewan Pengarah IKN lainnya masih tetap sama, yakni Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) dan eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Baca juga : Baleg DPR: Fadli Zon Jangan Asal Ngomong, Itu Sama Aja Nuduh Fraksinya Sendiri

Kontribusi APBN

Presiden Jokowi menargetkan kontribusi APBN untuk pendanaan IKN hanya sebesar 19-20 persen dari total kebutuhan pendanaan.

Sedangkan 80 persen sisanya, berasal dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public-Private Partnership, investasi swasta, investasi BUMN, atau penerbitan obligasi.

Total kebutuhan pendanaan untuk pembangunan IKN mencapai Rp 466 triliun. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.