Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Pebulutangkis Muda Indonesia Syabda Perkasa Wafat Usai Kecelakaan
- Ini Sederet Prestasi Almarhum Syabda Perkasa Belawa
- Awal Pekan, Rupiah Masih Kurang Tenaga
- Dubes RI Untuk Inggris Desra Jamu Dan Semangati Tim Indonesia Di All England
- Incar Pasar Anak Muda, Bank Mandiri Relaunching Kartu Kredit Khusus Pegolf

RM.id Rakyat Merdeka - Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) semakin merosot. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), 61 persen masyarakat sudah jenuh menjalankan prokes.
Akun @pandemictalks mengutip hasil survei BPS dan menuangkannya dalam deretan meme. Disebutkan berbagai alasan masyarakat untuk tidak lagi menerapkan prokes. Mulai dari menilai situasi pandemi sudah aman, yakin tidak tertular Covid-19, tidak nyaman hingga karena tidak adanya sanksi tegas bagi pelanggar prokes.

Berita Terkait : Ketua Banggar DPR Tawarkan 7 Langkah Tata Kelola Pangan
Akun @fenny_fenny mengatakan, jenuh tidak bisa dijadikan alasan untuk abai menjalankan prokes. Pasalnya, pandemi masih ada dan Covid-19 bisa menular kapan saja dan di mana pun. “Bosan, tapi tetap melaksanakan prokes,” katanya.
Akun @aisuci mengingatkan, memakai masker tidak sepanjang 24 jam. Di rumah masih bisa tanpa masker. Harusnya, kata dia, masyarakat bisa beradaptasi seperti dulu manusia purba yang tidak pakai baju lalu mulai pakai baju pasti ribet.
Berita Terkait : Kakak Prof Haedar Nashir Wafat, Keluarga Muhammadiyah Berduka
“Tapi lama-lama pasti terbiasa. Harusnya terbiasa, bukan jenuh,” tutur dia.
Menurut @kindria07, masyarakat terlalu bereuforia mendengar Pemerintah tengah menyiapkan transisi pandemi menjadi endemi. Dia menilai masyarakat belum paham endemi itu apa dan konsekuensinya. Terutama kalau kena Covid-19.
Berita Terkait : Ketum NasDem Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden
“Kalau tahu mungkin lebih taat prokes,” ungkapnya.
Akun @vhk_vany memohon kepada masyarakat untuk tetap disiplin prokes. Kata dia, virus Corona tetap ada dan bermutasi terus. Dia bilang, kalau masih mau berjuang untuk kesehatan pribadi dan publik, masih berpikir melindungi keluarga dan orang banyak, seharusnya tetap prokes.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya