Dark/Light Mode

Kini, Otak Imin Beralih Ke Migor

Rabu, 23 Maret 2022 06:50 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Instagram @cakiminow).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Instagram @cakiminow).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejenak, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sepertinya mulai melupakan usul penundaan Pemilu 2024. Kemarin, otak politisi yang akrab disapa Imin ini beralih ke masalah minyak goreng alias migor, yang sempat langka dan saat ini harganya melonjak.

Imin merupakan ketua umum partai yang pertama kali mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Dia mengusulkannya pada 23 Februari 2024. Setelah itu, hampir setiap hari, Imin bicara pentingnya penundaan Pemilu. Dasar yang dipakainya adalah pertumbuhan ekonomi terganggu saat tahun politik. Meski banyak yang menolak usulan ini, Imin maju tak gentar.

Namun, kemarin, Imin “puasa” ngomong penundaan Pemilu. Dia memilih bicara masalah migor.

Baca juga : Batavia Madrigal Singers, Ajak Gen Z Berani Kejar Mimpi

Menurut Wakil Ketua DPR ini, pemerintahan Jokowi sudah sukses mengendalikan pandemi dan pemulihan ekonomi. Namun, tercoreng di persoalan migor. "Saat ini harganya membumbung tinggi. Perlu jadi catatan penting Pemerintah ya," ucapnya, dalam keterangan kepada wartawan, kemarin.

Ia menegaskan, Pemerintah harus bisa mengendalikan urusan migor. Sebab, jika ada masalah sedikit saja, akan terjadi kehebohan seperti baru-baru ini: harga murah barang langka, tapi ketika harga tinggi barang melimpah. Imin berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

"Sebaiknya harus berimbang. Harus ada keadilan yang riil antara pertumbuhan ekonomi secara makro maupun mikro. Mengukurnya tentu jangan cuma mengandalkan yang makro saja, tapi bagaimana yang mikro yang bersentuhan langsung dengan masyarakat juga perlu diperhatikan," ulas Imin.

Baca juga : Perang, Dopamin Dan Kesepian

Mendengar pernyataan Imin ini, warganet rame-rame nyinyirin. "Ciri-ciri lambe lamis (hanya di mulut saja) yoiku Cak Imin," cuit @Chdoni1. “Ngarang aja sampean Cak. Kurang-kurangin menjilat Cak Imin," timpal @RahmadDodiSire1.

Ada juga warganet yang meminta Imin tidak banyak bicara. "Kami lebih bangga lagi kalau sampean diem, nggak usah ngomong," tulis @AmiHamyus.

Untuk urusan migor, sebenarnya sudah banyak pihak yang bekerja. Selain Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kepolisian, yang sedang memburu mafia migor, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga turun gunung. Ketua KPPU Ukay Karyadi menyatakan, pihaknya sudah memanggil 20 produsen. Sebanyak 14 produsen hadir, sisanya akan dipanggil ulang.

Baca juga : Wenger Kasih Arteta Jempol

Selain itu, KPPU telah memanggil 8 peretail. Namun, hanya 7 yang hadir memberikan keterangan. Lalu, 4 asosiasi yang juga dipanggil, 3 di antaranya hadir memberi keterangan. Kemudian, ada 7 distributor dipanggil dan 4 yang datang. Selain itu, pada pekan ini sudah ada 3 perusahaan pengemas migor yang juga dipanggil.

Ukay menduga kuat adanya praktik kartel migor. “Dari fakta yang kita ketahui bersama, pasca dicabutnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak kemasan, pasokan minyak goreng kemasan langsung lancar dan dibarengi masing-masing produsen menaikkan harga. Ini bisa memperkuat sinyal kartel," terangnya.

Ukay memaparkan, semua informasi dan data yang dikumpulkan untuk dianalisis agar mengetahui perilaku, koordinasi, dan kesepakatan bersama antarpelaku usaha. Karena hal itu menyangkut persoalan produksi dan pemasaran dalam rangka memengaruhi harga migor dan penetapan harga Crude Palm Oil (CPO). [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.