Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

1.811 Desa/Kelurahan Kurang Patuh Pakai Masker

Pejabat Harus Kasih Contoh Baik, Jadi Masyarakat Ngikut

Jumat, 25 Maret 2022 06:30 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Penanganan Covid-19).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Penanganan Covid-19).

RM.id  Rakyat Merdeka - Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, ada 29 persen atau sekitar 1.811 desa/kelurahan di Indonesia kurang patuh protokol kesehatan (prokes) memakai masker. Dikhawatirkan, hal ini memicu peningkatan kasus Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, kelurahan dengan kepatuhan memakai masker rendah terbanyak di Jawa Timur. Yaitu, 366 kelurahan.

Kemudian, Aceh dengan total kelurahan kurang mematuhi prokes pakai masker sebanyak 288. Lalu, Jawa Tengah 227, Jawa Barat 140, dan Riau 137 kelurahan.

Baca juga : Andalkan Aplikasi, Sahabat Ganjar Terus Bergerilya Rebut Hati Masyarakat Jatim

“Berkaca pada data tersebut, mari kita kencangkan kembali masker, rutin mencuci tangan dan sebisa mungkin hindari kerumunan, dan menjaga jarak,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Wiku mengingatkan, jangan sampai ketidakpatuhan menerapkan prokes membuka ruang penularan Covid-19. Sehingga memicu kembali meningkatnya kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

“Ingat, di masa adaptasi ini tanggung jawab pengendalian kasus lebih banyak porsinya di tangan masing-masing,” pesan dia.

Baca juga : Hadapi Lonjakan Covid-19, Kapolri Ingin Pemakaian Masker Kembali Jadi Kebiasaan Rutin

Wiku meminta, Pemerintah Daerah (Pemda) kembali meningkatkan pengawasan prokes memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di wilayahnya. Jika ada masyarakat yang melanggar, harus ditegur.

Wiku juga meminta Pemerintah Daerah meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 primer dan dosis 3 (booster). Dia juga mengimbau masyarakat mendatangi sentra vaksinasi terdekat untuk melengkapi vaksinasi.

Netizen tidak menampik banyak masyarakat yang enggan memakai masker ketika ke luar rumah. Sayang, salah satu faktor tingginya pelanggaran prokes di tingkat desa/kelurahan karena masyarakat tidak diberi contoh yang baik oleh pejabat setempat.

Baca juga : Kemenko PMK Ajak Masyarakat Perangi Stunting

Akun @abjadbiru mengungkapkan, banyak pejabat di tingkat desa/kelurahan yang menjadikan penanganan pandemi Covid-19 sebagai formalitas saja.

“Lurah aku begitu. Pas ngumpul bareng di kantor kelurahan, dia malah nggak pakai masker. Tapi, dia dan pejabat kelurahan selalu koar-koar jaga prokes,” ungkapnya.

Akun @mas_sukro55 mendesak Pemerintah Daerah mengontrol penerapan prokes di lingkungan kerjanya. Dia cerita, sewaktu ke kantor Pemda, banyak ASN/aparatur sipil negara yang masih lepas masker. “Coba, kasih contoh yang baik,” ujar dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.