Dark/Light Mode

Marah Besar Soal Impor

Jokowi Dibela Bos KPK

Minggu, 27 Maret 2022 06:55 WIB
Presiden Jokowi (Kiri) dan Ketua KPK, Firli Bahuri (Kanan). (Foto: Istimewa).
Presiden Jokowi (Kiri) dan Ketua KPK, Firli Bahuri (Kanan). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Marahnya Presiden Jokowi ke pejabat di tingkat pusat maupun daerah yang doyan impor, diapresiasi dan dipuji banyak kalangan. Salah satunya disuarakan Ketua KPK, Firli Bahuri.

Firli, yang hadir saat Jokowi marah, menilai wajar Presiden sampai marah besar. Menurutnya, persoalan impor bukan lagi barang baru. Banyak yang sengaja melakukan impor demi mencari keuntungan pribadi.

“Kemampuan produk dalam negeri versus produk impor sudah keterlaluan. Ini ada hubungannya dengan korupsi pengadaan barang dan jasa (PBJ),” kata Firli, dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Siang Ini, Presiden Jokowi Buka Kongres KSPSI Ke X

Lembaga yang dipimpinnya, kata Firli, sudah lama mencium modus korupsi barang dan jasa. Terutama karena di dalamnya rawan suap dan sogok yang sering berakhir dengan operasi tangkap tangan (OTT). Namun, tetap saja, kejadian seperti itu, masih terulang lagi.

Purnawirawan jenderal bintang 3 itu menyambut baik launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia oleh Jokowi. Dia bilang, pihaknya memandang setiap gerakan dan program pemerintah dalam perbaikan ekonomi nasional sejalan dengan tujuan dibentuknya KPK.

“KPK berkomitmen membantu pemerintah dalam berbagai program perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, karena korupsi adalah benalu dalam setiap niat dan program yang baik,” paparnya.

Baca juga : Ketua MK Bakal Jadi Ipar Jokowi

Selain Firli, para elit politik juga membela Jokowi soal kebiasaan pejabat yang doyan impor. Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut, kritik dan instruksi Jokowi harus didukung penuh oleh seluruh instansi pemerintahan dan juga elite partai.

“Semua pernyataan Presiden itu demi kepentingan negara. Supaya APBN kita digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat,” ujar Muzani.

Menurutnya, untuk bangkit dari pandemi, Indonesia bisa mandiri dalam ekonomi. Belanja APBN harus lebih diutamakan pada produk dalam negeri. Impor dilakukan, ketika pasokan kurang dan di dalam negeri memang tidak memproduksi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.