Dark/Light Mode

Jangan Ditawar, Pasien Tuberkulosis Harus Berhenti Merokok

Selasa, 5 April 2022 08:51 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti soal rokok, sebagai salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko tuberkulosis (TB). 

TB adalah jenis penyakit paru-paru, yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. 

Baca juga : Gerindra Desak Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Saat ini, TB di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan China, dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

"Dalam buku Global TB Report 2021, kebiasaan merokok menempati urutan pertama lima faktor risiko yang memicu kemunculan TB dan membuat kondisi penyakitnya menjadi semakin berat. Disusul kurang gizi, infeksi HIV, diabetes, dan penggunaan alkohol," jelas Prof. Tjandra dalam keterangannya, Selasa (5/4).

Baca juga : Penularan Virus Corona Saat Mudik Tetap Ada

Angka risiko relatif kejadian TB yang berhubungan dengan rokok adalah 1,6 dengan interval antara 1,2 sampai 2,1. Secara global, diperkirakan ada 0,73 juta kasus TB yang berhubungan dengan kebiasaan merokok, dalam setahun.

Penelitian lain yang dipublikasi di Jurnal Internasional Thorax pada Januari 2022 menunjukkan, pasien TB yang berhenti merokok menunjukkan hasil pengobatan TB yang lebih baik.

Baca juga : Jangan Nyerah, Negara Harus Kuat

"Jadi, pasien tuberkulosis harus dianjurkan berhenti merokok," tegas Prof. Tjandra, yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Guru Besar FKUI.

Penelitian yang dipublikasi di International Journal of Tuberculosis and Lung Diseases (IJTLD) Februari 2020 menyebutkan, kebiasaan merokok menimbulkan perburukan hasil pengobatan TB dan lebih lambatnya perbaikan pemeriksaan usap dahak dan kultur. Sehingga, program pengendalian merokok merupakan faktor penting untuk eliminasi tuberkulosis di dunia. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.