Dark/Light Mode

Prioritaskan Perjalanan Angkutan Umum Pada Mudik Lebaran

Rabu, 20 April 2022 14:52 WIB
Bus AKAP untuk mudik Lebaran di Terminal Mangkang, Semarang. (Foto: Istimewa)
Bus AKAP untuk mudik Lebaran di Terminal Mangkang, Semarang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Oleh: Djoko Setijowarno

Memprioritaskan perjalanan mudik yang menggunakan angkutan umum sudah saatnya dilakukan. Caranya dengan pengawalan atau pendampingan khusus oleh Polri atau Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat)/Dinas Perhubungan (Dishub) terhadap rombongan bus umum yang mengangkut pemudik mulai dari terminal keberangkatan hingga terminal tujuan. Waktu perjalanan akan lebih terjamin lebih cepat tiba di tujuan ketimbang menggunakan kendaraan pribadi, sehingga transportasi umum dapat menjadi pilihan utama.

Di tengah tingginya minat mudik Lebaran tahun ini, yang diperkirakan mencapai 85,5 juta orang, perlu ada upaya khusus untuk mengurangi kemacetan di luar kebiasaan. Hasil survei ketiga Badan Litbang Perhubungan (Maret 2022), menunjukkan angka cukup besar pilihan menggunakan kendaraan pribadi, yaitu sekitar 46,6 persen atau 39,8 juta orang. Rinciannya, mobil pribadi 26,8 persen (22,9 juta orang) dan sepeda motor 19,8 persen (16,9 juta orang).

Baca juga : Semoga Mudiknya Lancar Ya

Keengganan menggunakan transportasi umum saat mudik disebabkan tidak tersedianya sarana transportasi umum di daerah. Namun, dalam dua tahun belakangan ini, untuk daerah tujuan mudik sudah ada perkembangan fasilitas angkutan umum di Yogyakarta, Semarang, Solo, Banyumas, dan Surabaya.

Sepeda motor bukan sarana transportasi jarak jauh. Saran dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) maksimal untuk 3 jam perjalanan. Belum lagi aturan angkut barang tidak boleh lebih 90 cm dari sadel, lebar barang tidak lebih dari stang kemudi dan maksimal ditumpangi 2 orang. Anak-anak jangan dibawa menggunakan sepeda motor. Angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan korban pengguna sepeda motor masih cukup tinggi, di kisaran 80 persen.

Mudik dengan transportasi umum juga dinilai paling tepat saat ini agar lebih memudahkan pengawasan dan pengaturan. Keberangkatan mudik lewat simpul transportasi umum, seperti terminal, dinilai lebih mudah diawasi dan diatur.

Baca juga : Pemerintah Perkuat Capaian Pengurangan Emisi Melalui Blue Carbon

Penyediaan bus gratis dengan berangkat dari terminal dirasa sangat tepat. Mayoritas pemudik memilih naik bus dari terminal (50,8 persen). Selanjutnya memilih berangkat dari pool PO Bus 21,7 persen, agen bus 15,3 persen dan di pinggir jalan 12,2 persen.

Dalam upaya mengantisipasi kemacetan di jalan tol, Korlantas Polri akan menerapkan kebijakan arus berlawanan (contra flow), searah (one way), dan ganjil genap di Jalan Tol Trans Jawa. Pilihan utama pemudik adalah menggunakan Tol Trans Jawa 24,1 persen. Berikutnya jalur lintas tengah Jawa 9,7 persen, Tol Cipularang 9,2 persen, jalur lintas Pantai Utara (Pantura) Jawa 8,2 persen, Trans Sumatera (non tol) 4,7 persen, Tol Jagorawi 4,2 persen, jalur lintas Pantai Selatan (Pansel) Jawa 3,7 persen, Tol Jakarta-Merak 3,5 persen dan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) 0,7 persen, sisanya jalan lainnya 31,8 persen.

Namun, hal itu juga belum bisa sepenuhnya menjamin lancar. Studi yang pernah dilakukan Kemenko Ekonomi tahun 2008, agar lancar saat mudik Lebaran perlu disediakan 8 lajur. Namun, tentunya hal itu tidak memungkinkan. Walaupun sudah ada tambahan jalan tol dengan 4 lajur.

Baca juga : PUPR: Tidak Ada Contraflow Di Pantura Saat Mudik Lebaran

Masih perlu dipertimbangkan sejumlah kendaraan terutama bus AKAP yang akan menjemput pemudik setelah mengantarkan ke tujuan sebelumnya. Pemudik berikutnya, tentunya menunggu armada penjemput untuk mengangkutnya ke tujuan.

Harus ada upaya baru untuk menarik pemudik beralih menggunakan angkutan umum dari kendaraan pribadi terutama pesepeda motor. Melarang sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh, pemerintah sudah menyediakan kapal, bus dan KA gratis beserta sepeda motornya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.