Dark/Light Mode

Calon Jemaah Haji Kita Cuma Dijatah 100.000

Ji, Nggak Bisa Nambah Lagi Nih

Kamis, 21 April 2022 06:35 WIB
Ilustrasi Ibadah haji. (Foto: Saudi Media Ministry via AP)
Ilustrasi Ibadah haji. (Foto: Saudi Media Ministry via AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kerajaan Arab Saudi memberikan jatah kuota haji untuk jemaah Indonesia tahun ini sebanyak 100.051 orang. Angka ini sekitar 48 persen dari kuota yang diberikan pada 2019, yang sebanyak 202 ribu. Banyak pihak berharap, Kementerian Agama (Kemenag) kembali melobi Saudi, agar menambah kuota untuk kita.

Kabar kuota haji itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, pada peringatan Nuzulul Quran tingkat Kenegaraan yang ditayangkan melalui kanal YouTube resmi Bimas Islam TV, Selasa (19/4) malam. Yaqut menyampaikan, tahun ini Indonesia akan memberangkatkan 100.051 jemaah haji.

"Setelah dua tahun kita tidak memberangkatkan jemaah haji karena Covid-19, alhamdulillah atas ikhtiar dan doa kita semua, di tahun ini kita akan kembali memberangkatkan jemaah haji dengan kuota 100.051 jemaah dan 1.901 petugas," ujar Yaqut.

Baca juga : Pengamat: Nantinya, Harga Pertalite Kudu Disesuaikan, Nggak Bisa Subsidi Terus

Pemberangkatan kloter pertama jemaah haji tahun ini akan dilakukan pada 4 Juni 2022. Artinya, persiapannya tinggal dua bulan lagi.

Agar keberangkatan berjalan lancar, kemarin, Yaqut langsung menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443 Hijriah/2022 Masehi. Ia meminta jajarannya bekerja keras dan cermat dalam mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji. "Saya tidak mau ada yang santai-santai, sebanyak apapun pengalaman yang dimiliki dalam penyelenggaraan ibadah haji," tegasnya.

Yaqut mengatakan, kecepatan dan kecermatan dalam persiapan penyelenggaraan haji harus dilakukan. Langkah ini penting, karena jadi kali pertama Indonesia memberangkatkan jemaah haji pada masa pandemi.

Baca juga : Ekonomi Siuman, Penjualan Fuso Ngegas Lagi

"Karena haji kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sejak beberapa hari lalu kita sudah bersusah payah untuk mendapatkan kuota haji, kali ini kita harus bersusah payah agar pelaksanaan haji bisa berjalan dengan baik dan lancar," titahnya.

Ia minta, kalau perlu, jajarannya tidak cuti dulu. "Kita bisa saja tidak cuti. Kita bisa saja tidak libur meski instansi-instansi lain sedang libur. Waktu kita untuk penyelenggaraan ibadah haji ini semakin dekat dan terbatas," kata Yaqut.

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto bersyukur Indonesia mendapat jatah kuota haji 100 ribu. Menurut dia, ini merupakan kuota terbanyak dibandingkan negara lain pada tahun ini.

Baca juga : Harga PCR 300 Ribu Tak Bisa Ditawar Lagi

"Ini patut kita syukuri. Walaupun memang ada pembatasan umur, tapi itu bisa kita selesaikan dengan berkomunikasi secara baik-baik melalui Kanwil Kemenag seluruh Indonesia," kata Yandri, di Yogyakarta, kemarin.

Sementara itu, pengusaha travel haji dan umrah, meminta Pemerintah kembali melobi Saudi untuk penambahan kuota haji dan syarat batasan usia 65 tahun. Ketua Umum Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bersathu) Wawan Suhada berharap kuota haji Indonesia menjadi 50 persen dari kuota saat kondisi normal 2019.

"Kami harapkan 50 persen dari kondisi normal di 2019. Karena Indonesia salah satu negara dengan Muslim terbesar di dunia dan animo masyarakat dalam menjalankan ibadah haji itu sangat tinggi," ujar Wawan. Ia juga berharap, Pemerintah dapat melobi Saudi untuk meningkatkan batas maksimal usia keberangkatan haji. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.