Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Kotak Suara

Hasto: Gerindra Cuma Cari-cari Alasan Kalah

Senin, 17 Desember 2018 13:56 WIB
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (Foto: IG @info_pdiperjuangan)
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (Foto: IG @info_pdiperjuangan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Intensitas politik saling menyerang antar partai politik menjelang pemilu meningkat tajam. Setelah PDIP menyerang Partai Demokrat soal perusakan baliho, kemarin, giliran Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) diserang banteng moncong putih.

PDIP menyerang partainya Prabowo Subianto gara-gara mengkritisi keputusan KPU yang menggunakan kotak suara pemilu dari kardus. Tak tanggung-tanggung, yang melontarkan serangan adalah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Hasto menganggap sikap Partai Gerindra yang memprotes kotak suara sedang mencari-cari alasan jika kalah. “Mereka mulai mempersiapkan alasan-alasan untuk kalah sejak sekarang,” ujar Hasto usai konsolidasi di Asahan, Sumatera Utara, kemarin. 

Alasan Hasto itu, karena setiap ada masalah Partai Gerindra selalu menyinggung soal kecurangan. Padahal, dengan situasi politik saat ini banyak pihak yang melakukan pengawasan. “Kami agak heran, Gerindra ini bicara pemilu curang, jadi rasanya mereka akan menyalahkan Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin menang,” sambungnya. 

Baca juga : Gerindra Mau Gusur Golkar

Kembali ke soal kardus, Hasto menerangkan bahwa keputusan KPU yang menggunakan kardus sudah melalui proses dan tahapan panjang sebelum diputuskan. 

Setidaknya, KPU sudah melakukan rapat dengan seluruh perwakilan partai politik yang berada di Komisi II termasuk Partai Gerindra. Hasilnya, seluruh partai tidak melakukan protes ataupun menolaknya. 

Berikutnya, penggunaan kardus juga sudah dilakukan di pemilu 2014 serta beberapa pilkada. Tidak ada masalah. Baginya yang terpenting adalah bagaimana pengawasan di setiap TPS. “Yang penting saksi mengawasi di TPS itu bukti hukum sehingga dokumen C1 itu betul-betul dicermati bersama,” tuturnya. 

Baca juga : Dapat Predikat WTP, Belum Tentu Bersih Dari Korupsi

“Rekapitulasi penggunaan kartu suara itu harus kita awasi bersama. Kita dukung setiap upaya meningkatkan pemilu yang adil dengan mengedepankan seluruh penyelenggara bertanggung jawab menjadikan pemilu dengan kualitas yang baik,” lanjut Hasto. 

Ketua DPP Gerindra, yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR, Ahmad Riza Patria sebelumnya mengaku kaget dengan kotak suara ‘kardus’ itu. Namun dia mengakui kotak suara itu sudah dipresentasikan di depan Komisi II DPR. 

“Mengenai kekuatan itu, menurut KPU bisa kuat, diduduki oleh Ketua KPU Arif Budiman dia nggak hancur. Kemudian dia (kardus) tahan air, jadi kira-kira itu penjelasan dari KPU. Namun kan penjelasan kita secara umum namanya kardus kan, tidak tahan lama. Apalagi kita dengar berita berapa hari ini, saya lupa di daerah mana, yang kena banjir hancur kotak suaranya,” tutur Riza menceritakan soal isi rapat saat KPU mempresentasikan kotak suara karton kedap air di depan Komisi II DPR. 

Baca juga : KPK Angkut 4 Kardus Dan 2 Koper Dokumen

Bukannya mendapatkan dukungan dari warganet, PDIP justru menuai kecaman. Alqafur mengatakan, protes yang dilakukan oleh Partai Gerindra dan partai lainnya bukan karena takut kalah ataupun takut bertarung, tetapi bagaimana meminimalisir kecurangan pemilu. “Jadi, bukan soal kalah tapi ketakutan dicurangi,” ungkapnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.