Dark/Light Mode

Ramalan Pakar

Heboh Hepatitis Misterius Tidak Seganas Corona

Senin, 9 Mei 2022 07:48 WIB
Hepatitis misterius/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Hepatitis misterius/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, dan menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Meskipun harus waspada, Nadia menilai terlalu dini untuk menilai kemungkinan hepatitis akut misterius menjadi sebuah pandemi baru. Menurutnya, status pandemi merupakan kewenangan WHO dan ditetapkan secara global, tidak negara tertentu saja.

Baca juga : Waspada! Hoaks Yang Kaitkan Hepatitis Misterius Dengan Vaksin Covid-19

Hal senada juga disampaikan pakar kesehatan yang juga mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama. Dia mengimbau agar masyarakat tidak panik berlebihan menghadapi penyakit hepatitis misterius ini. Meskipun sudah dimasukkan oleh WHO sebagai kejadian luar biasa (KLB), belum tentu hepatitis misterius ini berkembang menjadi pandemi.

"KLB ini lebih pada kecurigaan sehingga kita perlu waspada. Dari sejak 2020, yang saat ini menjadi pandemi cuma satu (Covid-19) padahal yang KLB sudah ratusan," kata Prof Tjandra.

Baca juga : Cegah Penyebaran Hepatitis Akut Misterius, Pemerintah Lakukan 4 Hal Ini

Menurutnya, suatu penyakit bisa berstatus pandemi bila penyakit tersebut merupakan yang terbaru, bergejala berat, penyebaran penyakit terjadi hingga melintasi benua, menimbulkan masalah kesehatan yang berarti, bahkan bisa melumpuhkan ekonomi negara. Sedangkan hepatitis ini belum sampai memenuhi syarat itu. Meskipun masuk dalam kategori KLB oleh WHO, tujuan utamanya agar agar masyarakat dunia waspada dan meningkatkan upaya mitigasi sehingga tidak berpeluang mewabah. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.