Dark/Light Mode

Apresiasi Permintaan Maaf Deddy Corbuzier

Ketua PBNU: Bisa Saja Dia Khilaf, Yang Penting Harus Lebih Hati-hati

Rabu, 11 Mei 2022 15:26 WIB
Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Foto: Istimewa)
Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi menegaskan, pihaknya mengapresiasi permintaan maaf Deddy Corbuzier, yang telah membuat konten YouTube Tutorial Jadi Gay, dengan mengundang pasangan gay.

Kiai yang akrab disapa Gus Fahrur itu meminta Deddy, agar lebih berhati-hati dalam mengundang narasumber di podcest-nya. Dia disarankan mengembangkan kanal YouTube-nya dengan konten-konten positif.

"Semoga, Deddy semakin berhati hati dalam berkarya, dan terus berkembang dengan konten yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi kepada RM.id, Rabu (11/5).

Gus Fahrur juga mengapresiasi langkah Deddy, untuk meminta maaf secara terbuka.

Baca juga : Invest Di Erigo, Deddy Corbuzier Gelontorkan Duit 10 M Lebih

"Kami mengucapkan terima kasih atas kesadaran Deddy menghapus konten LGBT. Dia juga telah minta maaf. Ini patut dipresiasi sebagai langkah positif dan ksatria," ucap Gus Fahrur.

"Satu kesalahan tidak boleh menghapus seribu kebaikan sebelumnya," imbuhnya.

Sebagai manusia biasa, Gus Fahrur menilai, Deddy mungkin saja khilaf atau belum mengerti tentang hukum Islam terhadap LGBT. Ini harus dimaklumi. Apalagi, Deddy seorang mualaf.

"Dia seorang mentalis yang hebat, kritis dan kreatif," puji Gus Fahrur.

Baca juga : Jaga Keharmonisan dan Toleransi, Ketum PBNU Minta Generasi Muda Tolak Ajakan Yang Merusak

Sebelumnya, Deddy telah meminta maaf karena telah mengundang pasangan gay di podcast-nya. 

Dalam permintaan maaf yang disampaikan melalui akun Instagram-nya pada Selasa (10/5), Deddy menegaskan, dirinya tak pernah mendukung segala kegiatan yang terkait Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Dia hanya melihatnya sebagai manusia. 

"Hanya membuka fakta, bahwa mereka ada di sekitar kita. Saya pribadi merasa tidak berhak men-judge mereka. Mereka menyimpang, saya paham. Dan saya tidak mendukung hal itu. Tapi fenomena itu nyata, dan ada di sekitar kita. Itu yang saya bahas," tutur Deddy.

Baca juga : Ketua PAN Subang Jadi Pendaftar Pertama

"Sekali lagi mohon maaf buat semua pihak yang terimbas hal ini, termasuk mereka. I'm taking down the video. But I still believe they are human. Hope they will find a better way. Sorry for all," pungkasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.