Dark/Light Mode

IKN Sepi Sponsor Pak?

Luhut: Enggak Dong...

Senin, 23 Mei 2022 06:50 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto : Dok. Kemaritiman).
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto : Dok. Kemaritiman).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjawab desas-desus yang menyebutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sepi sponsor. Luhut menegaskan, itu tidak benar. Dia lalu membeberkan rencana investasi yang akan dilakukan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Isu sepinya sponsor pembangunan IKN Nusantara berawal dari sikap perusahaan raksasa asal Jepang, SoftBank Group, yang mengurungkan niatnya menggelontorkan modalnya. Isu ini, kemudian digoreng-goreng banyak pihak. Bahkan, ada yang menuding pembangunan IKN terbengkalai.

Baca juga : Pak Luhut, Masih Aman Kan?

Mendengar desas-desus ini, Luhut angkat bicara. Dia memastikan, banyak investor mancanegara yang masih tertarik berinvestasi di IKN. Salah satunya Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai investasi 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 293,4 triliun. "Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund menyiapkan investasi 20 miliar dolar AS," ucapnya, dalam keterangan yang dikirimkan ke media, kemarin.

Selain UEA, Luhut juga mengklaim Arab Saudi berminat di IKN. "Saya sudah bertemu Mohamed Bin Salman, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, yang menyatakan akan berinvestasi sangat besar," ucap pria kelahiran Toba, 74 tahun silam ini.

Baca juga : Jokowi: Nggak Dong...

Ia yakin, minat dari sejumlah negara membuat pembangunan di IKN Nusantara segera berjalan. Sehingga, harapannya proses pemindahan kantor-kantor utama pemerintahan pusat dari Jakarta ke IKN Nusantara selesai pada kuartal kedua 2024.

Maret lalu, Luhut mengatakan, China juga akan ikut mendanai proyek IKN melalui konsorsium dengan Abu Dhabi. Luhut berujar, dengan membentuk konsorsium, realisasi berinvestasi semakin efisien.

Baca juga : Luhut: Tunggu Januari

“Abu Dhabi itu punya partner, mana-mana saja termasuk ada juga China. Abu Dhabi bilang ke saya kalau mereka konsorsium dan macam-macam negaranya," kata Luhut, saat itu.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga mengklaim, sejumlah CEO perusahaan global berminat di IKN. Terdapat sejumlah faktor. Seperti, dunia tengah mendorong pembangunan wilayah yang ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan konsep green energy di IKN. Lagipula, harga tanah masih terjangkau.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.