Dark/Light Mode

IKN Sepi Sponsor Pak?

Luhut: Enggak Dong...

Senin, 23 Mei 2022 06:50 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto : Dok. Kemaritiman).
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto : Dok. Kemaritiman).

 Sebelumnya 
Ia melanjutkan, investasi di IKN tidak hanya berasal dari luar negeri, tetapi juga dalam negeri. "Saya agak tidak bersepakat seolah-olah yang melakukan investasi di IKN itu hanya modal asing, tetapi modal dalam negeri juga tinggi. Dari hampir Rp 500 triliun, catatan saya itu kurang lebih sekitar 20 sampai 30 persen akan dibiayai dari investasi dalam negeri," ujar Bahlil.

Namun, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meragukan akurasi klaim Luhut tersebut. Dia menyatakan, yang dikatakan Luhut saat ini tidak jauh berbeda sebelum SoftBank memutuskan "balik kanan". "Investor yang mengundurkan diri seperti SoftBank berikan efek ke investor lain agar lebih hati-hati dalam investasi ke IKN," ulas Bhima saat dihubungi, tadi malam.

Baca juga : Pak Luhut, Masih Aman Kan?

Menurutnya, hitung-hitungan investasi harus rinci. Di antaranya, seperti desain kawasan, kejelasan populasi yang akan mengisi IKN, dan fasilitas dasar seperti ketersediaan air bersih dan pasokan listrik.

Kata Bhima, pertimbangan lain kenapa sampai saat ini investor masih mengkaji secara matang adalah rencana keberlanjutan proyek. Apalagi risiko politik IKN cukup besar mendekati pemilu. "Pasti investor kakap akan wait and see. Tunggu kejelasan hasil pemilu 2024," katanya.

Baca juga : Jokowi: Nggak Dong...

Sebelumnya, Ketua Tim Komunikasi IKN Sidik Pramono mengatakan, minat investor domestik dan internasional untuk investasi pada proyek infrastruktur migas dan ketenagalistrikan, kembali meningkat. Peningkatan kepercayaan itu dipengaruhi perkembangan pengerjaan IKN yang sudah mulai terlihat tahun ini. Rancangan dasar untuk infrastruktur dan jaringan migas termasuk ketenagalistrikan tengah dikerjakan oleh kementerian dan lembaga teknis terkait.

"Jadi, pembicaraan untuk calon investor terkait dengan jaringan migas dan ketenagalistrikan ini terus berjalan. Rancangan dasar untuk jaringan itu sudah disiapkan oleh kementerian dan lembaga terkait," kata Sidik. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.