Dark/Light Mode

Survei IPO: Anies, Ganjar Dan Prabowo Tertinggi

Airlangga Nyalip Di Tikungan AHY Disebut The Rising Star

Minggu, 5 Juni 2022 08:00 WIB
Indonesia Political Opinion (IPO) kembali merilis survei bursa capres menjelang Pemilu 2024. (Foto: YouTube)
Indonesia Political Opinion (IPO) kembali merilis survei bursa capres menjelang Pemilu 2024. (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia Political Opinion (IPO) kembali merilis survei bursa capres menjelang Pemilu 2024. Hasilnya, masih didominasi tiga nama dengan elektabilitas tinggi. Yaitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Anies, Ganjar dan Prabowo tetap memperoleh persepsi yang cukup dominan,” ujar Direktur IPO Dedi Kurnia Syah di acara diskusi bertajuk Konstelasi dan Regenarasi Kepemimpinan Nasional 2024, yang digelar MNC Trijaya dan disiarkan di jejaring YouTube, kemarin.

Di survei nasional yang digelar medio 23-28 Mei 2024, kata Dedi, tiga nama itu tetap mendominasi perolehan suara dengan beragam skema wakil. Setidaknya, IPO menawarkan delapan skema, dengan memasuknya sejumlah nama top di bursa Pilpres 2024.

Baca juga : Survei IPO: Anies, Capres Dengan Elektabilitas Paling Stabil

Misalnya, di skema pertarungan tiga paslon: Anies-Sandi, Airlangga-Ganjar dan Puan Maharani-Erick Thohir. Hasilnya, Anies-Sandi meraih 31,7 persen. Airlangga-Ganjar 18,5 persen dan Puan-Erick 14,6 persen

Pun di skema Prabowo-Ganjar 34,9 persen, Puan-Sandiaga 7,4 persen dan Airlangga-Zulhas 6,2 persen.

Di Skema selanjutnya, Prabowo-Anies 36,8 persen, Ganjar-AHY 21,3 persen dan Airlangga-Erick 13,2 persen.

Baca juga : Di Depan Presiden WEF, Airlangga Tegaskan Dukungan RI Terhadap Transisi Energi Berkelanjutan

“Anies dapat dianggap sebagai tokoh dengan elektabilitas paling stabil,” katanya.

Dedi memberikan catatan terhadap tokoh-tokoh yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang konon bakal berkoalisi di Pemilu 2024, seperti Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso, belum bisa mendongkraksuara.

Disinggung soal keterpilihan Airlangga sebagai tokoh yang digadang Golkar sebagai capres, Dedi tidak menampik Airlangga punya peluang keterusungan. Meski untuk menang diperlukan pekerjaan tambahan yang berat.

Baca juga : Survei SMRC: Prabowo Sangat Dikenal Tapi Kurang Disukai

Dedi bilang, jika dihitung dari porsi elektabilitas Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto dan Suharso Monoarfa, Airlangga bukanlah yang tertinggi. Sehingga akan menyulitkan kerja-kerja mesin politik untuk mempromosikan lebih jauh.

Sementara, koalisi itu perlu menimbang kehadiran tokoh lain yang lebih potensial, meski bukan dari kader ketiganya.

Pun, ketika dibandingkan dengan Puan Maharani sebagai satu-satunya tokoh perempuan, justru memperoleh dukungan publik yang baik. Meski elektabilitas Puan dengan PDIP begitu tertinggal jauh. PDIP masih berada di puncak bursa parpol. Artinya, Puan masih leluasa untuk meningkatkan elektabilitasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.